![]() |
buka puasa bersama |
Provisional Hand Over (PHO) atau penyerahan tahap pertama dari Penyedia Jasa (PJ) PT Aquatec Rekatama Konstruksi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Tengah telah dilakukan pada 21 Maret 2025. Direktur PDAM Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa pekerjaan ini mencakup pemasangan jaringan pipa sepanjang 250.169 meter dan 5.592 SR yang diselesaikan dalam 195 hari sejak Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan pada 10 September 2025.
Jangkauan Lima Kecamatan
"Jaringan pipa dan SR ini tersebar di lima kecamatan, yaitu Butuh, Grabag, Kutoarjo, Kemiri, dan Pituruh," ujar Hermawan Wahyu Utomo dalam acara buka bersama media di Kompleks PDAM Purworejo, Selasa (25/3/2025). Dengan adanya PHO, operasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kini beralih dari PJ ke Perumda Tirta Perwitasari sebagai pengelola.
Saat ini, pelanggan sudah bisa menikmati aliran air bersih sejak Januari 2025. Perhitungan pembayaran pemakaian air akan mulai diberlakukan pada bulan April 2025 berdasarkan penggunaan bulan Maret 2025.
PDAM juga akan terus melakukan pemantauan jaringan pipa dan SR yang telah dipasang untuk mendeteksi potensi permasalahan di lapangan, seperti kebocoran pada instalasi meteran, trashblok tidak rapi atau patah, kebocoran pipa distribusi, serta kerusakan pada instalasi meter.
Masa Pemeliharaan dan Pengembangan Layanan
Hasil temuan permasalahan akan segera disampaikan kepada PJ untuk ditindaklanjuti, mengingat masa pemeliharaan berlangsung selama satu tahun sejak PHO dilakukan. Dengan bertambahnya 5.592 pelanggan baru, jumlah total pelanggan PDAM Tirta Perwitasari kini mencapai lebih dari 40 ribu.
Untuk memastikan kelancaran distribusi air bersih, PDAM membeli air curah dari SPAM Regional Keburejo, yang terdiri dari Sistem Jembangan dan Sistem Balingasal. Saat ini, tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO). Setelah dokumen ini terbit, PDAM akan memperluas layanan di Kecamatan Butuh dan Grabag dengan membuka pemasangan sambungan baru bagi masyarakat yang belum terlayani.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Program Inpres ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menurunkan angka stunting, dan mengurangi eksploitasi air tanah guna mencegah abrasi. "Dengan pelayanan air bersih ini, harapan saya angka stunting di Purworejo bisa menurun," ungkap Hermawan Wahyu Utomo.
Ke depan, setelah program Inpres ini selesai, PDAM Tirta Perwitasari menargetkan pengembangan layanan air minum ke empat kecamatan lainnya, yaitu Ngombol, Bagelen, Kaligesing, dan Bruno.
Acara launching dihadiri oleh Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, beserta jajaran, insan media, serta perwakilan LSM di Kabupaten Purworejo. Dalam sambutannya, Bupati Purworejo memberikan apresiasi tinggi kepada PDAM Tirta Perwitasari atas pencapaian ini.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Perumda Air Minum Tirta Perwitasari atas dedikasi dan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam penyediaan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan," ujar Bupati Yuli Hastuti.
Dengan terus berkembangnya layanan air bersih di Purworejo, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses air minum layak dan berkualitas.