![]() |
Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Berbasis Konten Budaya Lokal/foto istimewa |
Sebanyak 60 peserta yang terpilih dari hasil seleksi esai mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pustakawan, hingga ibu rumah tangga yang memiliki minat dalam dunia literasi.
Koordinator acara, Sri Budiningsih, S.E., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari layanan Perpustakaan Daerah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai sarana peningkatan keterampilan menulis masyarakat dalam mengangkat dan melestarikan kekayaan budaya lokal.
Hadirkan Pemateri Ahli
Bimtek ini menghadirkan tiga pemateri yang memiliki keahlian dalam bidang kepenulisan dan budaya, yaitu:
- Dr. Junaedi Setyono, M.Pd. (Novelis penerima Penghargaan Sastra Kemendikbud 2020) dengan materi Pengenalan Teknik Penulisan.
- Dr. Herlina Setyowati, M.Pd. (Wakil Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo) dengan materi Pengantar Budaya dan Kearifan Lokal.
- Hantoro Wibowo (Jurnalis Kompas TV) yang membawakan materi Teknik Pengumpulan Data.
Pelatihan ini berbeda dari Bimtek sebelumnya karena dilaksanakan dalam tiga tahap. “Hari ini merupakan tahap pertama, kemudian akan berlanjut ke tahap kedua pada 15 April, dan tahap ketiga pada 4 Mei 2025,” ungkap PLT Kabid Perpustakaan, Budi Hari Astuti, S.H.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 15.00 WIB ini dibuka oleh Kepala Dinpusip, Dra. Eny Sudiyati, M.M. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa peserta yang terpilih merupakan hasil seleksi dari 70 pendaftar. “Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan kepenulisan para peserta,” tuturnya.
Antologi Karya Peserta
Sepanjang pelaksanaan Bimtek, para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi. Selain memperoleh materi dari narasumber, mereka juga saling berbagi wawasan dengan peserta lainnya. Harapannya, mereka semakin termotivasi untuk memahami, mendalami, dan mempraktikkan penulisan berbasis budaya lokal di tahap berikutnya.
“Setelah tahap pertama ini, setiap peserta akan diberikan tugas menulis yang nantinya akan dirangkum dalam sebuah buku antologi. Selain mendapatkan materi pelatihan, mereka juga akan menerima buku antologi karya mereka setelah seluruh rangkaian Bimtek selesai. Ini bisa menjadi kebanggaan bagi peserta sekaligus menambah koleksi perpustakaan,” ujar Eny Sudiyati.
Sementara itu, Hantoro Wibowo berharap kegiatan ini semakin meramaikan dunia kepenulisan di Purworejo, khususnya dalam konten budaya lokal.
“Purworejo memiliki budaya adiluhung yang patut dilestarikan. Namun, karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, banyak yang menganggapnya biasa dan kurang menarik. Diharapkan semakin banyak penulis yang mampu melihat keunikan ini dan menuangkannya dalam tulisan yang menarik, informatif, serta dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga budaya dan kearifan lokal,” pungkasnya.