![]() |
doa bersama DRW Skincare Indonesia |
Turut dihadiri oleh Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, S.H., Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom., M.Si., serta Pengasuh Ponpes Annawawi Berjan, KH. Achmad Chalwani, Kyai Ja’far Syamsudin, KH Zainal Abidin, KHR. Rofiq Chamid, KHR. Dawud Masykuri (Rois Syuriah PCNU) KH. Atabik Bakir, KH. Djafar Syamsudin, KH. Habib Najib Syafrudin Ba'abud ST, Ketua PCNU Kab. Purworejo, Ketua PC GP Ansor Purworejo Khabib Anwar, Ketua Muslimat NU Purworejo, Ketua Fatayat Serta Para Kyai, Para Alim Ulama' dan Para Habaib, dr. Wahyu Triasmara beserta keluarga Besar DRW Skincare Indonesia, H. Pawit Slamet Riyadi beserta Keluarga, beserta tokoh agama lainnya.
Dalam sambutannya, dr. Wahyu Triasmara menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Purworejo atas amanah yang diberikan oleh masyarakat. Kegiatan ini berkolaborasi dengan PC GP Ansor Kabupaten Purworejo.
"Saya berdiri di hadapan semuanya bukan sebagai pengusaha atau pendiri merek skincare, melainkan sebagai anak Purworejo dan seorang hamba yang sedang menata langkah atas kehendak Allah SWT," ujarnya.
Dr. Wahyu juga mengungkapkan makna di balik nama DRW Skincare yang sesungguhnya merupakan singkatan dari "Doa, Rahmah, dan Wasillah".
"Banyak yang mengenal DRW Skincare sebagai brand kecantikan, namun lebih dari itu, kami memiliki filosofi mendalam. ‘Doa’ berasal dari para reseller yang menggantungkan rezekinya melalui DRW Skincare, yang saat ini berjumlah sekitar 15.000 reseller resmi dan kemungkinan mencapai 50.000 secara keseluruhan. ‘Rahmah’ mengingatkan kami bahwa rezeki bukan sekadar omzet, tetapi juga harus disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sementara ‘Wasillah’ menjadi sarana bagi kami untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semua ini bukan karena kehebatan kami, melainkan atas izin-Nya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Wahyu menegaskan bahwa DRW Skincare lebih memilih mendukung pondok pesantren dan masyarakat daripada menggunakan jasa endorse dari artis.
"Saya lebih percaya kepada guru ngaji kampung saya, uztadz, dan kyai dibandingkan artis. Popularitas artis itu sementara, tetapi keberkahan dari alim ulama akan menemani kami hingga akhir hayat. Oleh karena itu, kami lebih sering menyambangi pondok pesantren dan masyarakat yang membutuhkan," tambahnya.
Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, S.H., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dr. Wahyu Triasmara dan Keluarga Besar DRW Skincare, serta kepada Ansor dan Banser yang turut berperan dalam penyelenggaraan acara ini.
“Kami mengapresiasi keberadaan DRW Skincare sebagai perusahaan lokal yang turut mengangkat nama Purworejo. Tidak terasa kita telah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan 1446 H. Semoga kita dapat meningkatkan ibadah secara khusyuk dan mendapatkan pahala berlipat ganda. Ramadan adalah momen yang tepat untuk menambah keimanan dan ketaqwaan serta memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial,” ungkapnya.
Bupati juga berharap agar para kyai, ulama, dan guru ngaji terus menjadi mitra strategis dalam pembangunan moral dan spiritual di Purworejo.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan, terutama jika nanti terjadi perbedaan waktu dalam pelaksanaan Idul Fitri. Semoga kita dapat merayakannya secara bersamaan dalam suasana yang penuh keberkahan,” pungkasnya.
Acara ini berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan ditutup dengan doa bersama serta buka puasa bersama sebagai wujud kebersamaan dan kepedulian sosial.