Foto bersama penyaluran pupuk bersubsidi |
Dalam acara tersebut, Kepala DKPP Purworejo, Hadi Sadsila, menyampaikan capaian alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024. Urea dari alokasi 13.468 ton telah terserap 11.860 ton (88%), sedangkan NPK dari alokasi 12.780 ton terserap 12.641 ton (99%). Untuk tahun 2025, Purworejo mendapatkan alokasi 13.450 ton urea, 12.000 ton NPK Phonska, 76 ton POG, dan 8 ton pupuk NPK formula khusus. Meski alokasi menurun, Hadi memastikan tambahan alokasi dapat dilakukan jika kebutuhan meningkat.
Penyerahan bantuan alat kerja kantor |
Tim Pembina Pupuk Bersubsidi Jawa Tengah, Yuni, menyatakan bahwa pupuk bersubsidi 2025 sudah dapat ditebus oleh petani mulai 1 Januari 2025 di KPL masing-masing. Selain itu, pembaruan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) akan dilakukan setiap empat bulan, memberi kesempatan petani menyesuaikan luas lahan pertanian di BPP kecamatan.
Sementara itu, Bagus Kurniawan dari PT Pupuk Indonesia menegaskan bahwa stok pupuk di distributor dan KPL telah siap. Ia mengingatkan pentingnya tertib administrasi dalam penyaluran untuk mendukung target swasembada pangan.
Sambutan perwakilan dari PT Pupuk Indonesia |
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Pj Sekda Ahmad Kurniawan Kadir, Bupati Purworejo menyampaikan apresiasi atas penyaluran pupuk bersubsidi yang berjalan baik. Bupati juga berharap alokasi pupuk NPK dapat ditingkatkan menjadi 14.000 ton guna memenuhi kebutuhan musim tanam pertama (MT1). Penghargaan diberikan kepada BPP Ngombol, Pituruh, dan Butuh sebagai bentuk apresiasi atas kinerja mereka, dengan harapan dapat menjadi motivasi bagi BPP lainnya untuk lebih maksimal melayani petani.
Acara ini menjadi awal dari upaya bersama dalam mendukung kebutuhan pupuk petani Purworejo demi tercapainya swasembada pangan secara cepat dan berkelanjutan.