Hadir pada kesempatan ini Ketua Tanfidziah MWC NU Kemiri, Bidang Dakwah MWC NU Kemiri, Ketua IPNU Kemiri, Ketua IPPNU Kemiri, Panitia Deklarasi Pelajar NU Kemiri, serta Peserta yang berasal dari sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Kemiri. Sebuah organisasi dikalangan pelajar yakni IPNU IPPNU melakukan Deklarasi Stop Perundungan Pelajar dan perlindungan Perempuan yang kemudian dikemas dalam sebuah Kegiatan Makrab Lintas Organisasi pelajar Se- kecamatan Kemiri.
IPNU IPNU Kemiri yang dinahkodai oleh Hendro Priyono dan juga Kharisma menggandeng seluruh organisasi pelajar sekecamatan Kemiri untuk mendeklarasikan Stop Perundungan Pelajar dan juga Perlindungan Pada Perempuan. Yang mana melibatkan Para Ketua Ketua OSIS untuk menjadi Minta Kerjasama dalam hal kegiatan ini.
Pada Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan dalam Rangka Pra Konferancab PAC IPNU IPPNU KEMIRI KE -VII dan juga masuk Rangkaian Harlah NU ke - 102 yang diselenggarakan oleh MWC NU Kemiri.
Dalam Kegiatan makrab ini dibuka langsung oleh Bapak Ky. Afif Jaelani dari jajaran Pengurus MWC NU Kemiri beliau menyampaikan dalam sambutannya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada IPNU IPPNU Kemiri yang sudah aktif dan eksis serta terobosan terobosan yang luar biasa dalam mengawal dan juga mempersiapkan kader kadernya.
Puluhan pelajar Sekecamatan Kemiri baik yang tergabung dalam organisasi IPNU IPPNU, OSIS, DKR, ataupun yang lainnya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Deklarasi ini yang dikemas dalam bentuk Makrab. Kegiatan ini dihadiri oleh Dewan Pembina dari masing" Organisasi sebagai bentuk wujud Kepeduliannya.
"Pada kegiatan malam hari ini saya harapkan menjadi diskusi yang lebih serius bagi teman teman pengurus dan juga tim satgas yang baru dibentuk, isu bullying yang ada disekolah kemudian kekerasan terhadap perempuan, serta ini menjadi salah bentuk gerakan gerakan dan juga terobosan terobosan baru dalam dunia organisasi." Ujar Hendro Selaku menjadi Ketua.
Selama kegiatan makrab tersebut PAC IPNU IPPNU KEMIRI juga membentuk sekaligus launching Tim SATGAS Pelajar Anti bullying dan Perlindungan Perempuan dengan langkah awal yakni melakukan Talks Show, Deklarasi, dan juga dilanjutkan dengan penyalaan Api unggun yang mana diikuti oleh Mitra Kerjasama yang sudah dibentuk pada sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk membantu mengawal para pelajar korban bullying dan juga kekerasan yang mana kasus kasus seperti ini perlu kita usut sampai tuntas untuk memberikan lampu merah kepada para pelaku.
Ketua Panitia kegiatan Ahmad Rohaefi, menyampaikan banyak kasus kasus bullying yang kemudian kasus itu diselesaikan secara damai atau kekeluargaan itu baik namun tidak membuat reda pelaku melaikan hanya sebatas formalitas saja terus bagaimana dengan kondisi korban yang mentalnya menjadi rusak karena kasus tersebut, perlu adanya penanganan khusus pada korban bullying ataupun kekerasan pada perempuan, Ungkapnya.
Kontributor : Hendro Priyono, Akhmad Najeh