Sidang pleno |
Dengan tema "Meneguhkan Aswaja, Melestarikan Tradisi, Menguatkan Kemandirian NU", Konfercab dihadiri oleh sekitar 1.500 kader NU dari berbagai tingkatan. Acara dibuka secara resmi oleh Katib ‘Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara Tanfidziyah dan Rois Suriyah untuk memastikan program-program NU berjalan sesuai arah yang diinginkan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para kiai, pengurus MWCNU dan Ranting NU, sahabat, kader NU, serta panitia atas terselenggaranya Konfercab ke-12 dengan sukses. Menjadi pengurus NU merupakan ladang khidmah kepada Jam’iyyah dan Jamaah,” ungkap H. Muhammad Haekal dalam sambutannya.
Suasana sidang pleno |
KH. Ahmad Said Asrori juga mengingatkan bahwa NU memiliki tanggung jawab besar karena sekitar 57,8 persen penduduk Indonesia adalah warga NU. “Kita harus menata NU agar menjadi Jam’iyyah yang diridhoi Allah SWT, meningkatkan kapasitas di segala bidang, meskipun menghadapi banyak tantangan,” tegasnya.
Selain membahas kepemimpinan, Konfercab ke-12 ini juga menyusun sejumlah rekomendasi strategis dan program besar untuk lima tahun ke depan. Diharapkan, program tersebut mampu membawa perubahan signifikan bagi organisasi dan umat NU di Purworejo.
Sebagai bagian dari peringatan Harlah ke-102 NU, PBNU telah merencanakan berbagai kegiatan nasional, termasuk Kongres Pendidikan NU dan Kongres Keluarga Maslahat NU di Surabaya pada 16 Januari 2025, resepsi Harlah di Istora Senayan Jakarta pada 5 Februari 2025, serta Munas Alim Ulama dan Konbes PBNU di Jakarta Pusat pada 6-7 Februari 2025. Warga NU juga diajak mengibarkan bendera NU di depan rumah sebagai bentuk syiar dan semangat kebersamaan.
Ketua Panitia Konfercab, KH. Makin Mubasyir, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara ini. “Semoga pengurus terpilih dapat mengemban amanah dengan baik dan membawa manfaat besar bagi Jam’iyyah NU serta umat secara keseluruhan,” harapnya.