Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa |
Dalam PPTM yang digelar di Pejambon, Jakarta Pusat, (10/1) Menlu Sugiono menggarisbawahi pentingnya interaksi yang mengedepankan kepentingan bersama sebagai landasan utama untuk menopang perdamaian dunia yang abadi. Teguh menilai, pernyataan ini memberikan sinyal kuat bagi negara-negara di dunia untuk meninjau ulang strategi konflik mereka.
“Penilaian Menlu Sugiono tentang situasi polycrisis, di mana konflik di berbagai kawasan saling terkait, menunjukkan pemahaman mendalam akan kompleksitas dunia. Hal ini menjadi ajakan bagi negara-negara untuk menyadari bahwa perang bukanlah solusi terbaik, dan dialog harus menjadi prioritas,” ujar Teguh, yang saat ini berada di Caracas, Venezuela.
Kedaulatan Pangan dan Diplomasi Kawasan
Teguh juga menyoroti kebijakan Indonesia yang menyambungkan kedaulatan pangan dengan komitmen menjadi tetangga yang baik di kawasan. Kebijakan ini, menurut Teguh, mencerminkan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu menopang diplomasi global.
“JMSI sejak awal telah membaca bahwa kedaulatan pangan dan diplomasi kawasan adalah dua kata kunci kebijakan pemerintahan Prabowo. Pada seminar internasional yang kami gelar November 2024, kebijakan ini kami kaitkan dengan upaya menghadirkan solusi di arena internasional. Kemudian, dalam Rakernas JMSI Desember 2024, kami melahirkan sejumlah rekomendasi, salah satunya adalah mengajak pers nasional untuk memberikan perhatian serius pada kebijakan strategis ini,” jelas Teguh.
Momentum Memperkuat Peran Indonesia
Menurut Teguh, ini adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan peran di kancah internasional. Kebijakan yang mengedepankan dialog dan saling memahami, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Prabowo, menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas global.
“Seperti yang dikutip Menlu Sugiono dari Presiden Prabowo, kesejahteraan hanya datang dari perdamaian. Perdamaian lahir dari saling memahami, dan saling memahami muncul dari pergaulan serta negosiasi. Pesan ini mencerminkan peran strategis Indonesia sebagai penjaga harmoni di tengah dinamika dunia,” tegas Teguh.
Dengan pendekatan diplomasi yang komprehensif, kebijakan Menlu Sugiono menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekadar bagian dari komunitas internasional, tetapi juga pemimpin yang mampu membawa solusi dan harapan baru bagi perdamaian dunia.