Akibat banjir yang meluap, akses jalan tersebut terganggu, menghambat pergerakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Informasi mengenai kejadian ini cepat tersebar setelah video yang merekam kondisi jalan terendam banjir beredar di grup WhatsApp warga, yang menunjukkan situasi sulit yang dihadapi oleh pengendara.
Selain itu, sekitar 60 kepala keluarga (KK) terdampak karena rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Meskipun air mulai surut setelah dialirkan ke saluran irigasi primer, upaya penanggulangan terus dilakukan oleh pihak terkait.
Paryanto, salah satu warga setempat, menyatakan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. "Tanggul ini juga pernah jebol pada tahun 2019 lalu," ujarnya. Pemerintah desa bersama dinas terkait sedang memprioritaskan perbaikan tanggul yang jebol untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar tanggul yang jebol, serta pengendara yang melintasi Jalan Kemiri-Kutoarjo, agar berhati-hati dan menghindari jalur yang terendam banjir.
Kontributor : Akhmad Najeh