Dalam sambutannya, Ketua PC PMII Purworejo, Nur Muhammad Said Abdullah, menekankan pentingnya forum debat sebagai ruang diskusi dan kolaborasi ide antar kandidat dan kader. “Debat bukan hanya ruang penyampaian visi misi saja, kader PMII Purworejo harus bisa memaknai forum ini sebagai ruang diskusi, tukar pendapat, dan kolaborasi. Tantangan yang ada harus kita hadapi dengan ide dan gagasan baru demi keberlangsungan kepengurusan PMII Purworejo di masa depan,” ujarnya.
Ketua KOPRI Cabang PMII Purworejo, Maryati, mengingatkan seluruh kader untuk memahami visi, misi, dan program kerja dari setiap kandidat. “Ketahui visi dan misinya, pahami programnya, dan tentukan pilihannya. Forum debat ini harus dimanfaatkan untuk mengenal kapasitas dan kualitas masing-masing calon sebelum Konfercab XVII,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Konfercab (BPK) XVII, Titi Faridatun Hasana, berharap debat ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan, tetapi juga sarana refleksi visi dan misi untuk merawat organisasi. “Kami berharap kegiatan debat ini bukan sekadar ajang pemilihan pemimpin, tetapi juga momen untuk merefleksikan visi dan misi calon dalam merawat organisasi yang lebih baik. Tantangan setiap periode berbeda, dan kader harus mampu mengawal calon yang mampu menghadirkan solusi baru,” katanya.
Debat yang diikuti oleh tiga kandidat calon Ketua Cabang dan tiga calon Ketua KOPRI berlangsung dengan sengit. Acara dimulai dengan pemaparan visi dan misi dari masing-masing calon, dilanjutkan sesi tanya jawab antar kandidat, dan memuncak dengan pertanyaan dari kader-kader PMII se-Kabupaten Purworejo. Tingginya antusiasme kader membuat durasi debat melampaui waktu yang direncanakan.
Para peserta berharap, terlepas dari siapa yang terpilih, pemimpin baru akan membawa PMII Purworejo dan KOPRI ke arah yang lebih baik. Lina Setyani, salah satu peserta, menutup dengan harapan, “Siapapun yang terpilih nantinya, kami berharap dapat merangkul semua pihak dan membawa PMII serta KOPRI PMII Purworejo ke arah yang lebih baik. Organisasi ini milik kita bersama.”
Acara debat ditutup dengan sesi foto bersama dan jabat tangan antar kandidat, menandai semangat persatuan dan kolaborasi yang diharapkan tetap terjaga.