Notification

×

Iklan


Pimpin Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi, Pjs Bupati Sampaikan Belasungkawa Musibah Tanah Longsor Desa Plipiran

Rabu, 20 November 2024 | 20:30 WIB Last Updated 2024-12-09T00:33:17Z

PURWOREJO, (pituruhnews.com) - Kabupaten Purworejo secara geografis memiliki resiko tinggi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Untuk itu perlu adanya kesiapsiagaan dari semua stakeholder untuk bersama-sama menanggulangi dampak terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. 


Hal itu disampaikan oleh Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi SPi MA saat memimpin Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Purworejo di jalan depan Kantor Bupati Purworejo, Rabu (20/11/2024). Pada kesempatan itu Pjs Bupati mengucapkan belasungkawa atas musibah tanah longsor yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Bencana terjadi di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Selasa (19/11/2024). 


Lebih lanjut Pjs Bupati menyampaikan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jawa Tengah memperkirakan bahwa musim hujan akan jatuh pada Dasarian II bulan Oktober 2024 di Wilayah Jawa Tengah.


"Dan memang dalam beberapa hari ini, intensitas hujan di wilayah Kabupaten Purworejo sudah cukup tinggi," ujarnya.


Pjs Bupati mengatakan Apel Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor melibatkan semua stakeholder beserta peralatan yang dimiliki. Meskipun apel dilaksanakan secara sederhana, diharapkan membangkitkan langkah terpadu antara unsur pemerintah dan jajaran TNI/POLRI, relawan dan komunitas serta dunia usaha, untuk mewujudkan Purworejo tangguh dalam menghadapi bencana. 


"Apel ini sekaligus mengecek kesiapsiagaan personel, peralatan dan logistik. Sehingga saat terjadi bencana semua komponen sudah siap. Meskipun kita berharap bersama agar kita dihindarkan dari bencana," tandasnya.


Sebelum mengakhiri sambutan, Pjs Bupati menyampaikan 6 point penting untuk peserta apel diantaranya pemetaan dan pemantauan daerah rawan bencana banjir dan longsor, serta jalur evakuasi dan tempat pengungsian. Juga meminta agar sistem peringatan dini (EWS) dan sarana komunikasi berfungsi dengan baik dan mampu menjangkau masyarakat.


Selain itu juga perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi berbagai jenis bencana termasuk langkah-langkah evakuasi jika kondisi darurat.


”Siapkan personel, logistik dan peralatan penanganan bencana termasuk tenaga kesehatan, Tim SAR, BPBD dan relawan yang siap siaga bergerak dalam situasi darurat. Optimalkan posko siaga bencana, serta selalu aktif mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG,” pesannya.

Ditemui setelah kegiatan, Plt Kalak BPBD Purworejo Dede Yeni Iswantini menjelaskan tujuan kegiatan untuk mengetahui kesiapsiagaan stakeholder terkait, relawan, dalam penanganan bencana banjir atau longsor. 


"Ini merupakan awal kesiapsiagaan kita untuk menghadapi banjir atau longsor. Untuk peserta apel dari TNI POLRI, relawan, Dinkes, OPD terkait, Satpol dan relawan di Kabupaten Purworejo,” jelasnya.


×
Berita Terbaru Update