Kepala SMAN 2 Purworejo, Fitarini, menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan ini, siswa dapat memperoleh pemahaman yang mengenai kewirausahaan serta memiliki kemampuan untuk mengelola usaha secara mandiri. "Kami berharap para pengurus OSIS dan MPK dapat menerapkan pengetahuan ini untuk menciptakan peluang usaha, baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan bekal materi ini, mereka diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan," ujar Fitarini.
Pada kesempatan tersebut, peserta mendapatkan materi kewirausahaan yang meliputi pembuatan Business Plan dan Branding. Materi Business Plan menekankan pentingnya penyusunan rencana usaha yang matang, mulai dari identifikasi peluang pasar, perencanaan modal, strategi pemasaran, hingga analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Peserta diajak untuk membuat konsep usaha yang kreatif serta merancang langkah-langkah konkret yang dapat dijadikan panduan saat memulai usaha.
Selain itu, materi Branding juga diberikan untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang cara membangun citra usaha yang kuat. Mereka diajarkan bagaimana membedakan produk atau jasa mereka dari kompetitor, menentukan nilai tambah, serta menciptakan identitas visual dan pesan yang konsisten. Melalui pemahaman branding, diharapkan siswa dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efektif, baik di media konvensional maupun digital.
“Materi Business Plan dan Branding ini penting untuk membangun dasar yang kuat dalam merancang dan mengembangkan usaha. Siswa harus bisa memulai dari perencanaan yang baik dan membangun identitas usaha yang kuat, sehingga usaha yang dikelola bisa lebih berkelanjutan dan berdaya saing,” jelas narasumber Achmad Luthfi Khakim.
Dengan adanya materi ini, diharapkan para peserta LDK tidak hanya memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik, tetapi juga mampu memanfaatkan kemampuan kewirausahaan mereka untuk merintis usaha dan berinovasi. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah dalam mempersiapkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki keahlian praktis yang relevan dengan kebutuhan di dunia kerja dan kewirausahaan.
