Dalam sambutannya, Pjs Bupati menekankan bahwa pembangunan Bendungan Bener memerlukan upaya luar biasa dan koordinasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Purworejo. Ia menyebutkan bahwa Purworejo, sebagai daerah penyangga pangan, sangat membutuhkan bendungan ini untuk memastikan ketersediaan air yang mencukupi.
"Saya didatangi oleh Dirjen Serealia Kementan beberapa waktu lalu, yang meminta untuk meningkatkan luas lahan tanam di Purworejo. Namun, kendala utama dalam mewujudkan hal itu adalah ketersediaan air yang masih terbatas," ungkap Pjs Bupati.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Kabupaten Purworejo dan daerah sekitarnya sangat membutuhkan fungsi dari Bendungan Bener. Harapannya, bendungan ini bisa selesai tepat waktu dan membawa manfaat besar bagi daerah tersebut.
"Dengan adanya Bendungan Bener, kita bisa mengatur volume air saat musim hujan dan memanfaatkannya di musim kemarau. Semoga dengan progres yang sudah mencapai 49%, bendungan dapat selesai sesuai target dan tepat guna," tambahnya.
Kepala BBWSO, Gatut Bayuadji, menjelaskan bahwa Bendungan Bener nantinya akan menyediakan pasokan air yang signifikan untuk beberapa daerah, termasuk 508 meter kubik per detik untuk Purworejo, 300 meter kubik per detik untuk Kebumen, dan 700 meter kubik per detik untuk Kulon Progo, guna mendukung perkembangan program Eco City di Kulon Progo.
Setelah kunjungan ke Bendungan Bener, Pjs Bupati melanjutkan kegiatan di Kecamatan Loano. Ia melakukan sosialisasi mengenai netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang Pilkada Serentak 2024, serta membahas isu-isu penting lainnya seperti stunting, kawin anak, keamanan, dan ketertiban, serta monitoring pelaksanaan pembangunan di daerah tersebut.