Perjalanan kepemimpinannya berlanjut di dunia kampus. Setelah menempuh pendidikan tinggi, Husna kembali menunjukkan dedikasinya dengan menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Di sini, ia memperkuat solidaritas antar mahasiswa dan mendorong terciptanya lingkungan akademik yang dinamis dan kolaboratif. Keaktifannya di berbagai program dan kegiatan membuat Husna semakin dikenal sebagai pemimpin yang inklusif dan inovatif.
Tak berhenti di situ, Husna juga terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampusnya. Dalam posisinya sebagai ketua BEM, Husna berhasil menjadi jembatan antara mahasiswa dan pihak kampus. Ia memperjuangkan berbagai isu strategis, termasuk perbaikan akses pendidikan, peningkatan kesejahteraan mahasiswa, serta mendorong program-program yang berfokus pada pengembangan karakter. Di bawah kepemimpinannya, BEM menjadi wadah yang mampu menampung aspirasi mahasiswa dan mendorong terwujudnya perubahan positif.
Lebih dari sekadar aktif di internal kampus, Husna juga mengembangkan kiprahnya di tingkat nasional. Sebagai Koordinator Bidang Keperempuanan di BEM PTNU se-Nusantara, Husna berkomitmen untuk memberdayakan perempuan dan mendorong terciptanya kesetaraan gender di lingkungan kampus. Program-program yang ia gagas tidak hanya memberikan dampak positif bagi mahasiswi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap isu-isu keperempuanan dan kesetaraan.
Di luar aktivitas kampus, Husna juga aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi yang fokus pada pengembangan potensi mahasiswa dan pergerakan sosial. Lewat PMII, Husna terlibat dalam berbagai diskusi ilmiah dan aksi sosial yang berfokus pada isu-isu keumatan dan kebangsaan. Ia kerap menekankan pentingnya solidaritas dan kolaborasi antar mahasiswa sebagai kunci untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih luas dan bermakna.
Selain kiprahnya di organisasi, Husna juga berbagi ilmu dan pengalaman sebagai pembina OSIS di SMK Unggulan. Di sini, ia menjadi mentor bagi para siswa, mengajarkan pentingnya kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Ia mendorong generasi muda untuk tidak hanya berprestasi di akademik, tetapi juga aktif berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.
Baru-baru ini, Husna sukses menginisiasi sebuah diskusi penting terkait keterlibatan perempuan dalam Pilkada 2024. Berkolaborasi dengan Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI), ia berhasil menghadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemantik diskusi. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengurus OSIS dari SMK sederajat se-Kabupaten Purworejo dan perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di Purworejo. Diskusi ini tidak hanya membahas pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik, tetapi juga menyoroti peran generasi muda dalam menyukseskan pemilihan yang demokratis dan inklusif.
Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan perempuan, Husna Mahmudah membuktikan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, melainkan tentang menciptakan dampak nyata dan menginspirasi orang lain. Dedikasi dan perjuangannya menjadikan Husna sebagai sosok panutan bagi generasi muda, khususnya santri dan mahasiswa yang ingin berkontribusi lebih untuk bangsa dan negara. Husna adalah bukti bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat untuk berbagi, setiap orang bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat.