Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari karang taruna, Tim Penggerak PKK, serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya Camat Pituruh Hartono. Total peserta yang hadir dalam kegiatan ini mencapai sekitar 50 orang. Mereka mengikuti sosialisasi dengan antusias, menandakan adanya kesadaran tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam mengawal pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
Dalam sosialisasi ini, Panwaslu Kecamatan Pituruh menghadirkan Eko Sutopo, seorang jurnalis senior dari Purworejo Ekspres, sebagai narasumber. Beliau membawakan materi tentang bahaya hoaks atau berita bohong, yang sering kali digunakan sebagai alat untuk menyebarkan kebencian dan memecah belah masyarakat. Eko Sutopo juga memberikan pemahaman mengenai etika jurnalistik yang harus dipegang teguh oleh para pewarta, baik profesional maupun warga, terutama di era digital saat ini.
"Hoaks adalah ancaman serius bagi demokrasi. Masyarakat harus cerdas dan kritis dalam menyaring informasi yang diterima, terutama melalui media sosial. Tidak semua informasi yang beredar dapat dipercaya begitu saja tanpa verifikasi," ujar Eko Sutopo. Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan berita-berita yang mencurigakan kepada pihak berwenang atau lembaga yang kredibel, seperti Panwaslu atau jurnalis yang terverifikasi.
Ketua Panwaslu Kecamatan Pituruh, Muji Slamet, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk meminimalisir potensi pelanggaran pemilu serta mencegah informasi hoaks yang dapat mempengaruhi opini publik secara negatif. "Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih berdaya dalam mewujudkan pemilihan yang demokratis dan berintegritas. Kami ingin semua elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan, sehingga proses pemilu dapat berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan aturan yang berlaku," ucap Muji Slamet.
Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara Panwaslu, masyarakat, dan media dalam menjaga kualitas demokrasi. Dengan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan Pemilu 2024 dapat berlangsung secara transparan, akuntabel, dan tanpa adanya kecurangan.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber, di mana para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam memahami berbagai isu terkait pengawasan pemilu dan penyebaran informasi. Peserta yang hadir berharap agar kegiatan serupa dapat lebih sering dilakukan untuk memperkuat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi pemilu yang semakin kompleks di era digital ini.