Dengan lirik-lirik yang menyentuh dan aransemen musik yang melankolis, Popokho membawakan lagu-lagu bertema cinta dan kegalauan yang sangat dekat dengan hati anak muda. Penonton yang hadir tampak hanyut dalam suasana, tak jarang ikut menyanyi bersama dan menghayati setiap bait lagu yang dibawakan. Genre ambyaran yang kini digemari kalangan milenial dan Gen Z ini semakin memperkuat identitas musik Popokho sebagai musisi yang mampu merangkul perasaan galau, namun tetap berkesan dalam.
Selain suguhan musik dari Popokho, acara Gelar Desa Wisata ini juga menampilkan beragam atraksi budaya dari berbagai daerah, pameran produk-produk unggulan desa wisata, serta sajian kuliner tradisional yang menjadi ciri khas setiap wilayah. Para pengunjung berkesempatan melihat langsung berbagai kerajinan tangan, hasil pertanian, serta karya ekonomi kreatif dari desa-desa di Jawa Tengah, menjadikannya sebuah ajang promosi desa yang sarat akan kekayaan budaya dan kearifan lokal.
Penampilan Popokho menjadi salah satu sorotan utama acara, memikat pengunjung dan membuktikan bahwa talenta musik lokal bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam upaya memajukan pariwisata. Dengan genre ambyaran yang digandrungi generasi muda, Popokho tak hanya berhasil menghibur, tetapi juga membawa pesan mendalam melalui musiknya yang sarat akan makna. Penampilannya di Gelar Desa Wisata Jawa Tengah ini menjadi bukti bahwa seniman lokal memiliki potensi besar untuk bersinar di panggung yang lebih luas, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi promosi pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.
Acara ini menjadi momentum penting bagi desa-desa di Jawa Tengah untuk menampilkan potensi terbaik mereka dan memperkuat daya tarik wisata lokal di mata para wisatawan.