Notification

×

Iklan

Tradisi Saparan Desa Wonosari Digelar di Desa Prigelan Rutin Sejak Puluhan Tahun

Selasa, 20 Agustus 2024 | 07:37 WIB Last Updated 2024-08-20T00:37:07Z
PITURUH, (pituruhnews.com) - Warga masyarakat Desa Wonosari Kecamatan Kemiri memiliki tradisi rutin tahunan yang dinamakan Saparan. Mereka akan memotong kerbau untuk dibagikan kepada masyarakat di Desa Wonosari sendiri dan warga Desa Prigelan di Kecamatan Pituruh. 

Mereka akan memanjatkan doa dengan menggelar selamatan di kompleks makam pepunden warga Wonosari Kemiri yakni Simbah Sapariyah. Uniknya, lokasi makam ini di Desa Prigelan Kecamatan Pituruh. 

Sebelum acara dimulai, warga akan membawa makanan yang ditempatkan dalam panjang ilang. Benda ini merupakan wadah  yang terbuat dari janur atau daun kelapa mudah yang telah dibentuk sedemikian rupa. 

Ada dua panjang ilang yang nantinya akan dibawa pulang oleh peserta selamatan saparan ini. Wadah pertama berisikan nasi dan wadah kedua berisikan daging kerbau yang telah masak dilengkapi dengan sayuran tumis seperti kacang, mie dan lainnya serta lauk-pauk secukupnya. 

Kades Prigelan Supratno mengungkapkan jika tradisi itu sudah turun temurun dilakukan oleh warga Wonosari di Desa Prigelan. Dan untuk Desa Prigelan sendiri tidak ada tradisi saparan, mereka menggelar selamatan bersama saat bulan suro dengan memotong kambing kendit. 

"Saparan ini rutin dilakukan di hari Senin Pon di bulan Sapar," kata Supratno. 

Sebenarnya warga Wonosari sudah pernah memindahkan lokasi Saparan aatau digelar di desa setempat. Namun hal itu berpengaruh terhadap hasil pertanian warga masyarakat. Demikian halnya saat kerbau digantikan dengan kambing juga mengalami hal yang sama. 

"Karena hal tersebut, mereka tidak pernah lagi merubah tempat atau jenis hewan yang dipotong," imbuh Supratno. 

Saparan tersebut, lanjut Supratno ditujukan untuk memohonkan ampunan atas segala dosa yang dilakukan Simbah Sapariyah. Selain itu juga berdoa agar semua amal kebaikan almarhumah diterima Allah SWT. 

"Selain itu warga juga memohon agar warga Desa Wonosari senantiasa diberikan kerukunan, keguyuban dan saling membantu saat ada kesulitan," jelasnya. 

Lebih jauh Supartno mengungkapkan, doa-doa kebaikan juga ditujukan kepada pemangku pemerintahan desa. Dimana para pejabat desa itu akan senantiasa diberikan keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan melayani masyaakat. 

"Warga mendoakan Pak Kepala Desa Wonosari yaitu Pak Yunus beserta perangkatnya diberikan keselamatan dan kesehatan hingga akhir masa jabatannya," kata Supratno.

Iklan

×
Berita Terbaru Update