Komoditas yang pertama dibeli Presiden dan Ibu Iriana adalah cabai rawit. Penjual cabai bernama Hariadi mengatakan bahwa saat itu Presiden membeli habis dagangannya, kemudian Presiden menanyakan kondisi harga cabai. “Presiden tanya harga cabai, saya jawab harganya 70 ribu Rupiah, kemudian Presiden mengatakan murah sekali,” tutur Hariadi saat ditemui usai kunjungan Presiden.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menghampiri kios penjual tempe. Asiah, penjual mengungkapkan rasa terima kasih karena dagangannya telah dibeli oleh Presiden dan Ibu Iriana. “Tadi ngasih Rp 100 ribu buat beli tempe, makasih ya bu,” tutur Asiah.
Setelah selesai membeli tempe dengan berkeliling pasar, Presiden dan Ibu Iriana membeli sayuran dari salah seorang pedagang, ia memperkenalkan Dasiroh namanya. “Ini (pare) berapa?” tanya Presiden kepada Dasiroh, yang kemudian langsung membelinya.
“Presiden juga belanja timun, daun, dan pare di sini. Senang sekali, berkah,” ungkapnya sumringah.
Pada sesi doorstop, Presiden Jokowi menegaskan bahwa stok cadangan beras tetap aman. Hal itu penting agar stabilitas harga beras tetap terkendali, meskipun musim panen mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino.
“Kita bisa mengendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik, akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit,” jelasnya.
Selain beras, Presiden juga meninjau harga bahan pokok lainnya seperti cabai. Namun, Kepala Negara menyebut bahwa harga cabai di pasar tersebut sudah mengalami penurunan dari harga cabai yang sempat tinggi sebelumnya.
“Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp 120 ribu saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp 70 ribu, sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya juga sama,” kata Presiden.