Ketua TBM Andry Wijaya menyampaikan bahwa Festival Anak sudah digelar 3 kali sejak tahun 2018 dan sempat berhenti karena pandemi.
"TBM ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2011, kami ingin menfasilitasi masyarakat sekitar untuk giat membaca dan menjadi ruang kreativitas anak-anak," ungkapnya, Minggu (23/7/203).
Diungkapkannya bahwa Festival Anak ini berisikan lomba melukis dan mewarnai bagi anak-anak TK dan SD serta penampilan seni seperti tari dan pantomime dari anak-anak di wilayah Ngombol dan sekitarnya.
Diana Trivita salah satu panitia menegaskan bahwa tajuk kali ini, Gliyak Gliyak Tumindak Sareh Pakoleh artinya adalah sebuah proses tidak mengkhianati hasil.
"Hari Anak Nasional merupakan sebuah momentum besar yang diperingati sebagai bentuk kepedulian seluruh masyarakat Indonesia atas keamanan, kesejahteraan, serta kebahagiaan kehidupan anak. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 tahun 1984, tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional," ucap Diana.