Mengantisipasi hal tersebut, masyarakat dan pemerintah desa setempat berinisiatif membangun saluran drainase. Pembukaan pembangunan saluran drainase dihadiri Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH di Balai Desa Patutrejo, Jum'at (2/12/2022). Turut hadir Wakil Ketua DPRD Purworejo Kelik Susilo Ardani SE MM, Anggota DPRD Purworejo Rani Summadiyaningrum SFarm, Pasiter Kodim 0708 Kapten Inf Sudirman, Camat Grabag Eko Setyo Husodo SSTP MM, perwakilan BPBD, PUPR, BBWSO, PU Binamarga, kepala desa terkait dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Kertojayan, Munggangsari, Ukirsari, Pasaranom, Ketawangrejo dan Patutrejo, yang telah berinisiatif membangun saluran drainase. Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada instansi terkait yang telah memberikan ijin serta semua pihak yang telah mendukung terlaksananya pembangunan saluran drainase.
Menurut Wabup, salah satu penyebab banjir itu disinyalir akibat saluran buang air yang hanya satu. Itupun dengan gorong-gorong yang terlalu kecil dan tidak permanen, sehingga sering tersumbat sampah atau longsoran pasir.
“Oleh karena itu, dengan pembangunan saluran drainase secara swadaya dan telah berkonsultasi dengan instansi terkait, diharapkan dapat mengatasi bencana banjir di masa-masa mendatang,” katanya.
Wabup menambahkan, manfaat dari pembangunan drainase ini selain untuk mengurangi banjir juga berfungsi untuk merawat jalan Deandles yang menjadi jalur utama dibagian selatan.
"Keberadaan saluran drainase ini diharapkan juga bermanfaat bagi terpeliharanya infrastruktur jalur jalan selatan atau jalan Daendels. Apalagi saat ini jalan Daendels menjadi jalur alternatif penting yang menghubungkan kota-kota besar utamanya Jakarta – Yogyakarta," ungkapnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, Camat Grabag Eko Setyo Husodo SSTP MM menjelaskan bahwa pembangunan saluran drainase ini merupakan inisiatif dari warga masyarakat. Mengingat pada waktu lalu sering tergenang air ketika hujan deras turun.
"Pembangunan ini dilaksanakan dengan pertimbangan tanggap bencana, karena selama bertahun-tahun wilayah Deandles sebelah selatan khususnya di 6 desa tersebut ini disetiap musim hujan mereka terdampak banjir. Mengenai penyelesaian pekerjaan ini kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 bulan dengan panjang 3,5 km," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup ikut memonitor langsung dimulainya pembuatan saluran drainase. Tampak beberapa kali Wabup terlibat diskusi menanyakan perihal panjang, kedalaman dan lama waktu pengerjaan saluran drainase. Wabup juga memberikan bantuan secara pribadi.(prokopim)