Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, saat dikonfirmasi menyebut Parade Budaya Perbatasan diikuti sebanyak 12 kelompok seni dari Kabupaten Purworejo, Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Magelang. Dalam event tersebut Kabupaten Purworejo mendelegasikan Grup Dolalak “Dewi Pertiwi” dari Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing dengan melibatkan seniman Purworejo Rianto Purnomo sebagai sutradara sekaligus penata tari serta Eko Marsono sebagai penata iringan.
“Dari Purworejo hanya menampilkan satu penyaji dan kita bersyukur bisa menjadi juara pertama,” sebutnya, Senin (28/11).
Dijelaskan, sajian yang ditampilkan merupakan Tari Dolalak garapan berdurasi sekitar 20 menit yang tetap menghadirkan gerakan-gerakan, iringan, dan syair-syair sesuai pakem. Tim yang terlibat sebanyak 30 orang dengan jumlah penari putri 16 orang.
Atas raihan juara pertama, Kabupaten Purworejo mendapatkan penghargaan berupa trofi, piagam, serta uang pembinaan senilai Rp7 juta. Kabupaten Purworejo juga diberi kesempatan untuk tampil kembali dalam event serupa tahun depan.
“Selain penghargaan, kita juga mendapat banyak ilmu dengan melihat kreativitas dari kelompok seni lain. Event ini memang menjadi ajang untuksaling belajar antardaerah,” jelasnya.
Kepala Dindikbud Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, yang juga turut hadir menyaksikan di Kulon Progo mengaku bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih. Pihaknya pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim duta seni yang telah menujukkan totalitas dan kreativitasnya untuk membawa naik nama Purworejo.
“Tentunya ini juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kabupaten Purworejo bahwa kita memiliki khas yakni Dolalak serta seniman-seniman yang luar biasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa upaya pengembangan dan pelestarian Tari Dolalak serta sejumlah kesenian khas lain terus dilakukan. Sebagai contoh, Dolalak tak pernah absen tampil dalam event-event daerah, seperti Hari Jadi Purworejo dan DPRD. Upaya promosi juga terus digencarkan. Bahkan, Kabupaten Purworejo mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Angkasa Pura sehingga kesenian Purworejo dapat tampil secara rutin. Pada tahun 2023, Purworejo direncanakan memiliki space khusus di Bandara YIA untuk melakukan promosi event budaya.
“Jadi kita sembari pembinaan, melestarikan, serta mengembangkan dan menginfokan kepada masyarakat,” ungkapnya.(top)