Oleh Syukron Zahidi Arrahmi SDN Girigondo |
Perkembangan pesat teknologi informasi saat ini, kiranya menumbuhkan tantangan tersendiri bagi guru. Mengingat guru sudah bukan lagi satu-satunya sumber informasi sehingga muncul pendapat bahwa pendidikan bisa berlangsung tanpa guru. Hal ini benar jika pendidikan diartikan sebagai proses memperoleh pengetahuan. Namun, perlu diingat, pendidikan juga media pendewasaan, maka prosesnya tidak dapat berlangsung tanpa guru.
Masa depan seorang bangsa berada di tangan kader-kader muda bangsa ini, sedangkan penanggung jawab kader-kader bangsa ini ditangani oleh guru. Karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan kader-kader bangsa dalam memberikan pengetahuan, membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, dan membangkitkan semangat mereka. Sungguh sangat besar peran guru di dalam pendidikan. Maka dibutuhkan seorang guru yang kreatif dan inovatif. Kekreatifan dan inovatif guru adalah hal yang wajib dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Di sinilah, seorang guru dituntut menjadi tonggak utama dari segalanya, maka dibutuhkan guru yang dinamis, visioner, dan powerfull sehingga mampu mencapai tujuan dari bangsa ini “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bahkan guru mampu menjadikan kemanfaatan penuh bagi kemajuan bangsa ini di dunia.
Ada beberapa kriteria guru menurut siswa. Guru yang haram yang dimaksud adalah guru yang tidak diharapkan kehadirannya oleh siswa. hal ini karena guru ini tidak dapat mengemas mata pelajaran menjadi menu yang menarik dan selalu membuat siswanya terbebani. Siswa pun mempunyai banyak cara dalam mensiasati guru yang seperti ini misalnya, tidak memperhatikan guru, tidur, berbicara dengan temannya, membuat gaduh, bermain handphone, bahkan keluar dari ruangan (bolos).
Selanjutnya guru yang wajib. Guru wajib yang dimaksud dengan guru wajib adalah guru yang dinantikan kehadirannya oleh siswanya. Disini guru yang dinantikan oleh siswanya dikarenakan guru ini dapat mengemas mata pelajaran menjadi menu yang sangat lezat. Menu-menu ini meliputi tepat dalam memilih pendekatan kepada siswa, tepat memilih metode, tepat memilih strategi, dapat mengelola kelas. Guru yang seperti ini yang diharapkan oleh bangsa ini. Dapat diibaratkan guru ini bagaikan lampu yang menyinari kegelapan, matahari yang memberikan secercah harapan, bintang yang menunjukan impian, dan bulan purnama yang menyinari kedamaian.
Kriteria guru yang diharapkan bangsa ini adalah guru wajib. Guru wajib kali ini meliputi beberapa aspek. Strateggi pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting untuk menjadikan guru wajib. Apalagi inovatif dalam strategi pembelajaran. Mengapa perlu adanya inovatif dalam strategi pembelajaran? Ada beberapa jawaban dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dapat meliputi pengertian inovatif, pengertian strategi pembelajaran dan pentingnya inovatif dalam startegi pembelajaran.
Inovatif
Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan; perubahan (secara) baru. Inovasi adakalanya diartikan sebagai penemuan, tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri atau invensi. Diskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu yang sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui orang; contohnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya, benua Amerika sudah ada sejak dahulu, tetapi baru ditemukan pada tahun 1492 oleh orang Eropa yang bernama Columbus. Invens iadalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kreasi manusia; contohnya teori belajar, mode busana, dan sebagainya. Inovasi adalah suatu ide, produk, metode, dan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil diskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Strategi
Istilah strategi / strategy berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratos (militer) dan ago (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti to plan (merencanakan). Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Menurut Made Wena (2009: 2) strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
Strategi Pembelajaran
Menurut Poerwadarminta, Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruere yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Muhammad Surya memberikan pengertian pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian ini lebih menekankan kepada murid (individu) sebagai pelaku perubahan. Degeng dalam Made Wena pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa. Menurut made Wena sendiri startegi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.
Pentingnya Startegi Pembelajaran
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efktif dan efesien. Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaskanaan pembelajaran. Bagi siswa, penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran meliputi isi pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.
Startegi pembelajaran yang telah perkembang sekarang sudah banyak mulai dari active learning, CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), PAKEM, PAIKEM, Kooperatif, Quantum, dan lain-lainnya. Sebenarnya intinya sama strategi pembelajaran ini untuk menuju tujuan pembelajaran yang dicita-citakan. Semuanya sudah banyak termuat dalam buku dan makalah-makalah yang ada di internet maka penulis hanya mencntumkan beberapa strategi untuk dapat menjadikan guru yang ideal dan inovatif. Menurut Jamal Ma’mur Asmani untuk menjadi guru yang ideal dan inovatif yang mampu melesatkan kemajuan bangsa, maka hal-hal berikut dapat menjadi strategi supaya menjadi guru yang inovatif dalam pembelejaran.
Pertama, menguasai materi pelajaran secara mendalam. Dengan menguasai materi kepercayaan diri terbangun dengan baik, tidak ada rasa was-was, dan bimbang terhadap pertanyaan siswa. kedua, mempunyai wawasan luas, seorang guru harus mengikuti informasi terkini sehingga cakrawala pemikirannya menjadi luas, mendunia, dan up to date. Siswa akan merasa bangga memiliki guru yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luas, cakrawala pemikirannya yang mendalam, dan hal-hal baru yang segar.
Ketiga, Komunikatif maksudnya adanya interaksi antara guru dan siswa dalam segala hal. Disini gunanya untuk melibatkan emosi siswa. Keempat, dialogis. Pentingnya metode dialog interaktif yang melibatkan dua atau tiga arah, misalnya murid bertanya, guru menanggapi, kemudian ditanggapi lagi oleh siswa yang lain. Oleh karena itu, dalam metode dialog interaktif guru tidak boleh merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala masalah. Metode ini guna memotivasikan siswa untuk berpikir kritis.
Kelima, menggabungkan teori dan praktik. Praktik ini guna melatih siswa untuk menerapkan ilmu yang dipelajarinya melalui teori. Keenam, bertahap yang dimaksud bertahap disini yaitu ilmu disampaikan satu demi satu. Bertahap disini bukan berarti lambat, karena siswa tidak suka dengan ketinggalan materi. Siswa juga membutuhkan materi yang memuaskan sesuai tujuan pembelajaran. Ketujuh, mempunyai varias pendekatan, dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak, proses belajar dan mengajar dapat berjalan variatif, tidak monoton dan selalu segar.
Kedelapan, tidak memalingkan materi. Dalam mengajar, seorang guru harus berkonsentrasi penuh pada satu arah, satu target, dan satu tujuan yang dicanangkan, sehingga hasilnya bisa maksimal. Kesembilan, tidak perlu menekan dan memaksa. Guru berusaha untuk mengajar secara alami, sesuai dengan perkembangan psikologi siswa atau dapat diibaratkan mengajar seperti air mengalir tidak harus menekan dan memaksa. Kesepuluh, humoris tapi serius. Humor disini bukan tujuan melainkan untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan kepenatan pikiran.
Strategi pembelajaran merupakan tonggak utama dalam pembelajaran. Maka diaharapkan guru dapat berinovatif dalam strategi pembelajaran. Dari kesepuluh aspek tersebut dapat diambil sebagai indikator guru untuk bersikap inovatif dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran diharapkan supaya mempersiapkan dan menjadikan siswanya dapat bersaing di era global sekarang dan yang akan datang.