Kapolsek Pituruh AKP Saptohadi menjelaskan, kejadian di wilayah Kecamatan Pituruh ini berawal saat korban Pada hari Jumat kemarin, 15/07/022 kurang lebih pukul 13.00 WIB, korban menjemput anaknya disalah satu SMP di Kutoarjo.
Sapto menceritakan, Setelah membawa pulang anaknya hingga masuk kedalam rumahnya, korban langsung pergi lagi tanpa memberitahu anaknya mau kemana. Keluarganya pun bingung karena hingga larut malam korban belum pulang kerumah.
Karena belum juga pulang akhirnya kakak ipar korban yang bernama Yuniarto mencari keberadaan korban hingga daerah Kutoarjo. Namun usaha kakak ipar korban tersebut tidak membuahkan hasil.
Tak pantang menyerah, Yuniarto pada hari ini Sabtu (16/7/2022) kurang lebih pukul 14.00 WIB kembali mencari korban dengan mengajak adik kandung korban yang bernama Ngadisah. Kemudian mereka berdua bersama-sama mencari ke desa Polowangi.
"Mereka sempat tanya tetangga sekitar menanyakan apakah melihat Korban di sekitar rumah orang tuanya tersebut tetapi tetangganya tidak ada yang melihat," katanya.
Sapto menambahkan kedua orang tersebut akhirnya mencari kerumah orang tuanya yang sudah kosong yang berada didesa setempat. Setelah sampai dilokasi kejadian, adik korban membuka pintu depan dan melihat ada 1 ( satu ) unit sepeda motor milik Korban yang terparkir di dalam rumah tersebut.
"Setelah mencari keberadaan korban akhirnya korban ditemukan sudah gantung diri di blandar kuda-kuda kayu rumah bagian dapur," katanya.
"Korban ditemukan sudah kaku diperkirakan korban sudah meninggal dunia lebih dari 8 ( delapan ) jam, Korban juga di periksa oleh tenaha medis Puskesmas Pituruh karena tidak terdapat adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban, selanjutnya setelah selesai dilakukan pemeriksaan, jenasah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak. Pihak keluarga membuat surat pernyataan bahwa kematian korban adalah sebagai musibah dan tidak menuntut kepada pihak kepolisian untuk dilakukan outopsi." tutupnya.(PN)