PITURUH, (pituruhnews.com) - Guna menjaga tradisi adat istiadat peninggal nenek moyang, masyarakat Desa Wonosido Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo menggelar tradisi Merti Desa "Wonosido Mbudoyo, Ngudi Rahayu Mulyo'' Jum'at, 08/07/2022 di Gedung Serba Guna Desa Wonosido.
Sedikitnya kuranh lebih 300 ingkung ayam yang pasang di ambeng untuk dibagikan oleh warga Wonosido sebagai wujud syukur atas limpah rejeki yang diberikan selama satu tahun penuh untuk disajikan ke tamu undangan dan masyarakat umum.
Acara ini dimulai dengan kirab ambeng menuju ke balai desa, diikuti warga desa Wonosido dengan menggunakan pakaian adat dan rangkaian pertujukkan tari tayub.
Merti desa merupakan upacara sedekah bumi sebagai perwujudan syukur masyarakat atas berkah dan rezeki yang diterima. Ratusan ayam ingkung itu disusun dalam ancak atau tumpeng besar yang khusus untuk menaruh hasil bumi dari masyarakat.
"Tradisi sedekah bumi ini terakhir diadakan pada tahun 2017 yang biasanya dilakukan 3-4 tahun sekali, dikarenakan dua tahun lalu dilanda pandemi Covid-19, jadi tradisi ini dilakukan lagi setelah 5 tahun berlalu, Untuk tahun ini cuma menyajikan satu ambeng dan berisikan sekitar 300 ingkung." kata Sutopo, Kepala Desa Wonosido usai acara kepada tim Pituruh News.
Selain berisi ayam, tumpeng juga diisi berbagai hasil bumi. Biaya pembuatan setiap ancak ditanggung oleh masyarakat setempat. Sebelum dibagikan, panitia desa melaksanakan tradisi sedekah bumi dengan tarian gambyong dan tayub dan pertunjukan lainnya.
Doa juga dipanjatkan kepada Tuhan agar masyarakat selalu mendapat keberkahan dan rezeki melimpah. Kegiatan Merti Desa Ini juga melakukan kirab tumpeng yang diarak menuju kantor desa setempat. Panitia membungkus ingkung dan isi ancak, kemudian dibagikan.
"Sadranan sedekah bumi pada tahun ini diselenggarakan di Desa Wonosido juga diikuti oleh 5 desa lainnya, yakni Desa Pamriyan, Kemranggen, Karanggedang, Gunungcondong, Purbayan," kata Sutopo.
Acara ini dihadiri oleh Bupati di wakili oleh Drs. Bambang Susilo Asisten Satu, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi, Ketua Komisi I DPRD Purworejo Luhur Tri Endro Sadewo, Kepala Dinas Pariwisata Stephanus Aan dan Forkopimcam Pituruh.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dindikbud Purworejo Dyah Woro Setyaningsih mengapresiasi kegiatan yang digelar di Wonosido ini. Ia menyebut kegiatan ini sudah lebih tertata dari pada 5 tahun yang lalu.
"Grebeg ingkungnya sudah mengangkat Kuliner lokal, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi destinasi wisata baru di Purworejo," katanya
Ditambahkan, Kabid Pemasaran, Sumber Daya Pariwisata & Ekonomi Kreatif Endah Hanna Rosanti menjelaskan Event seni budaya seperti sedekah bumi di desa wonosido ini merupakan daya tarik unggulan dari Desa wonosido. Desa wonosido diharapkan dapat merangkai event semacam ini kedalam paket-paket pariwisata produk dari desa wisata Wonosido.
"Paket tersebut bisa dirangkaikan dengan potensi daya tarik yg sudah ada di wonosido seperti curug siliala, aktivitas keseharian masyarakat dalam bercocok tanam kopi, cengkeh, pala dan lain lainya," ucap Endah.
Ia menyebut Perlu disadari bahwa area pegunungan seperti wonosido, pola pengembang destinasi wisata nya dapat diarahkan ke wisata minat khusus sesuai dengan karakteristik wilayah. Desa wonosido harus mulai mempersiapkan diri untuk melayani wisatawan yg nantinya tertarik membeli paket wisata di wonosido.
"Dengan menyiapkan amenitas pendukung seperti homestay, kuliner, toilet umum serta sarana transportasi lokal selain menyiapkan SDM pariwisata di desa Wonosido," tutupnya. (Tom/bay)