ilustrasi google |
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan aktivitas berasal dari kata kerja
akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha bekerja atau belajar
dengan sungguh sungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007: 12). Aktivitas belajar dalam pembelajaran di sekolah
menentukan baik tidaknya hasil yang diperoleh siswa. Untuk itu kurikulum
menjadi pedoman setiap guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting
terjadinya suatu proses pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya
kurikulum seperti bangunan tanpa pondasi. Hal ini akan menimbulkan perubahan
dalam perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia. Kurikulum merupakan salah
satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan
tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup
suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini
di masa depan, Semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum
pendidikan. Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan
berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dan haruslah menetapkan
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Perubahan kurikulum di Indonesia
biasanya dilakukan hampir setiap lima tahun sekali. Namun, terkadang bisa lebih
cepat atau pun lebih lama. Seperti yang terbaru, rencana kurikulum terbaru
untuk tahun 2022 mulai diungkapkan oleh pihak Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Kurikulum Merdeka.
Pandemi Covid telah menyebabkan dampak negatif,
membuat kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Banyak anak-anak Indonesia yang
mengalami ketertinggalan pembelajaran (Learning Loss) sehingga mereka kesulitan
untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik. Sebelum pandemi
menyerang pun pendidikan di Indonesia telah mengalami krisis dan kesenjangan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dalam kondisi
khusus dapat mengacu kepada kurikulum 2013, mengacu kepada Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pemerintah, atau melakukan
penyederhanaan kurikulum 2013 secara mandiri. Landasan utama pada kurikulum
2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional pendidikan,
sedangkan Kurikulum Merdeka ditambah dengan menekankan pengembangan Profil
Pelajar pancasila pada peserta didik.
Kompetensi yang Dituju
Pada Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) serta
Kompetensi Inti (KI) sebagai penilaian yaitu: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan. KD dinyatakan dalam bentuk poin-poin yang akan
dikoordinasikan pertahun serta hanya terdapat mata pelajaran Pendidikan, Budi
Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Sedangkan Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran
disusun per fase dan dinyatakan dalam bentuk paragraf yang merangkaikan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan
meningkatkan kompetensi.
Struktur Kurikulum
Pada kurikulum 2013 jam pelajaran (JP) diatur per
minggu satuan mengatur alokasi watu pembelajaran secara rutin setiap minggu
dalam setiap semester sehingga setiap semester peserta didik akan mendapat
nilai hasil belajar setiap semester. Sedangkan Kurikulum Merdeka strukturnya
dibagi menjadi dua keguatan pembelajaran utama yaitu:
1. Pembelajran reguler atau rutin yang merulakan
kegiatan intrakulikuler.
2. Projek penguatan profil pelajar pancasila.
Pembelajaran
Kurikulum 2013 melakukan pendekatan pembelajaran
menggunakan satu pendekatan yatu pendekatan saintifik untuk semua mata
pelajaran. Sedangkan Kurikulum Merdeka menguatkan pebelajaran terdiferensasi
sesuai tahap capaian peserta didik.
Penilaian
Pada Kurikulum 2013 penilaian dibagi menjadi penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangan Kurikulum Merdeka tidak ada
pemisahan antara panilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Perangkat Ajar
yang Disediakan Pemerintah, Kurikulum 2013 menggunakan buku teks dan buku
non-teks. Sedangkan Kurikulum Merdeka Buku teks dan Buku Non-teks.
Perangkat Kurikulum
Kurikulum 2013 pedoman implementaasi kurikulum,
panduan penilaian, dan panduan pembelajaran setiap jenjang. Sedangkan
Kurikulum Merdeka panduan pembelajaran dan asessmen, panduan pengembangan
kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan projek, pelaksanaan
inklusif, individual dan bimbingan konseling.
Dampak perubahan kurikulum adalah Pendidik atau guru nantinya akan merasa sangat terbantu dengan bisa mengikut struktur yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya. Perubahan Kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka tentunya mempunyai dampak bagi siswa maupun guru. Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan memiliki dampak untuk terciptanya generasi adaptif yang mampu menghadapi perubahan zaman dengan kekuatan mereka sendiri. Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan banyak perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif. Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka. Hal ini tentunya akan melahirkan masyarakat yang berkembang secara positif dengan cara yang lebih merdeka di masa mendatang.
Penulis Mahasiwa Universitas Muhammadiyah Purworejo :
1. Risma
2. Sobiyatul
Mutamima
3. Laila
Turrochmah
4. Dimas
Angga Lesmana
5. Titi Anjarini, M.Pd