Kerja keras para guru selama ini sungguh patut
diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, mereka tetap
semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang
menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi Covid-19.
Sedangkan, konsep sekolah di rumah (home-schooling)
tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin
populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga
terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah
universitas dan kursus-kursus tambahan .
Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus
penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi
belajar dari rumah, dengan sistem online. Sistem pendidikan online tentu tidak
mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas
dan sumber daya yang mesti disediakan.
Mencermati kondisi yang sampai saat ini belum juga ada
kepastian kapan masa pandemi akan berakhir, yang sudah berlangsung 10 bulan
sejak media Maret 2020, tentu diperlukan langkah-langkah strategis terkait
pelaksanaan pembelajaran di masa transisi pandemi ini. Langkah ini dipandang
sangat penting karena jika tidak ada persiapan matang sejak awal, maka
dimungkinkan akan terjadi kepunahan pendidikan. Dalam arti pendidikan sebagai
sebuah proses yang membersamai pembelajaran tidak hadir secara nyata atau
bahkan punah sama sekali.
Dengan sistem pembelajaran jarak jauh , kemungkinan
akan timbul beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran.
Tentunya peserta didik maupun tenaga pendidik dari semua kalangan diharuskan
memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki
akses internet kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu
kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak
mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran
maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama pandemi
Covid-19 ini berlangsung.
Pembelajaran online (daring) memang unggul dalam waktu
dan tempat , bisa dari mana saja dan kapan saja. Namun demikian bukan berarti
tanpa kelemahan, misalnya : cepat lelah, capek, kurang induktif, kurang
kontekstual, tidak bisa utuh, interaksi semu dan terutama sulit untuk
menjangkau Pendidikan Karakter bagi pembelajar.
Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik
tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus untuk
melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh
tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh.
Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
Di masa adaptasi kebiasaan baru masa Covid-19 ini,
hemat saya dapat dijadikan momentum untuk kebangkitan pendidikan kita sekiranya
seluruh pemangku kepentingan pendidikan di negeri ini saling bergotong-royong. .
Tugas mencerdaskan dan membuat bangsa ini berkarakter
itu bukan hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, apalagi di masa
Covid-19. Tentu, masalah koneksi internet semestinya menjadi domain Kementerian
Komunikasi dan Informasi, lalu masalah kesehatan jelas berada di koordinasi
Kementerian Kesehatan. Sekiranya kementerian kementerian saling bahu-membahu
mempersiapkan infrastrukturnya maka tidak ada yang mustahil membangun kualitas
intelektualitas peserta didik yang tetap sehat di masa adaptasi kebiasaan baru
era Covid-19.
Praktik pendidikan di era digital memerlukan inovasi
dan kreasi yang terus-menerus sehingga guru maupun anak didik tidak mudah
mengalami kejenuhan dan kebosanan. Pun jangan dimaknai pembelajaran daring
sekadar memberikan sekian soal kepada murid untuk menjawabnya. Kalau ini yang
terjadi maka pembelajaran yang membebaskan dan berkarakter akan berhenti di
slogan tanpa pernah diketahui spirit di dalamnya. Oleh karena itu belajar
sesungguhnya tidak pernah berhenti sejak dari dalam kandungan hingga ke liang
lahat.
Namun, di samping beberapa kendala yang muncul
terdapat beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari pandemi Covid-19 tanpa kita
sadari. Dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh, di mana
peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat mempermudah
para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya.
Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga
pendidik maupun peserta didik dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut
untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh tidak sedikit tenaga pendidik membuat
materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk video-video pembelajaran.
Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang mendapatkan penugasan pembuatan
video pembelajaran yang menarik.
Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan
dampak-dampak yang dapat melemahkan aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat
dipungkiri pada awalnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa masa pandemi
Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat manusia. Tanpa kita sadari banyak
sisi-sisi positif yang dapat kita petik dari pandemi Covid-19 yang sedang
melanda dunia hingga hari ini.
Dampak yang dirasakan memang sangat nyata dan dapat
dirasakan oleh setiap orang. Namun, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19
sebagai sebab untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang
pendidikan.
Kita sangat berharap Pandemi Covid 19 bisa segera
berakhir, sehingga sekolah bisa dimulai lagi. Dan seluruh peserta didik dan
juga pendidik, bisa melakukan pembelajaran secara wajar yaitu secara tatap
muka. Karena ikatan antara Peserta didik dengan Pendidik tidak bisa digantikan
dengan teknologi pembelajaran virtual.
Penulis : HENDRY WAHYU NUGROHO/Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo