Saat ini kita tau bahwa Indonesia sedang dilanda musibah dengan adanya Covid 19, dengan itu atas keputusan menteri pendidikan Nadiem Makarim maka seluruh kegiatan baik instansi pemerintahan maupun lembaga sekolah ditidakan dan dilaksanakan secara daring dalam rangka mencegah bertambahnya penyebaran virus corana. Maka dari itu, kita sebagai warga negara yang baik harus mengikuti sesuai anjuran yang berlaku agar kita terhindar dari virus corona.
Siswa yang belajar dari rumah pun juga ikut kuwalahan dalam mengatasi hal ini, maka dari itu keluarga terutama orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan dan penguatan karakter siswa pada saat situasi pandemi Covid-19 yang mana memaksa siswa dalam proses belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring.
Sebelumnya sebagian orang tua menyerahkan sepenuhnya dalam proses pembentukan dan penguatan karakter ini kepada guru di sekolah. Saat situasi dan kondisi yang harus dijalani dari rumah porsi peran orang tua untuk mengajarkan anaknya sangat besar. Dengan itu untuk menguatkan nilai-nilai tanggung jawab, anak diberikan kewajiban untuk bersih-bersih halaman pada pagi hari yang dikarenakan sekolah sedang dalam sistem daring dari rumah. Kemudian banyak hal yang bisa dilakukan keluarga dalam hal penguatan karakter itu sehingga tidak semata bergantung lagi hanya pada guru di sekolah.
Meski demikian guru dan sekolah juga tidak bisa lepas tangan sepenuhnya. Tanggung jawab untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan tetap berada di pundak mereka meskipun dengan cara dan porsi yang berbeda dari pembelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa, memantau siswa dalam pembelajaran dari rumah melalui via zoom, atau menanyakan nya melalui chat whatsapp.
Meskipun dengan itu telah diupayakan proses belajar dan mendidik bisa terus berlangsung semaksimal mungkin, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada penurunan dari segi kualitas. Makadari itu oarang tua bisa berperan untuk "menutup" penurunan kualitas pembelajaran itu. Sistem daring yang diterapkan saat ini tidak bisa menjadi alasan agar pembelajaran tidak boleh terhenti baik transfer ilmu atau proses mendidik penguatan karakter.
Karena setiap anak memiliki kekuatan dari dalam serta potensi yang tak terbatas di luar apa yang terlihat. Agar dapat mengeluarkan kekuatan dari dalam dan potensi tersebut, anak-anak membutuhkan dukungan dari orangtuanya sehingga menjadi lebih optimal dan berguna bagi perkembangan anak-anak di masa depan.
Penulis : Alfirra Riznia Gisalsani/Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purworejo