Pendidikan
sosial dan finansial bagi anak adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan
untuk menginspirasi anak menjadi anggota masyarakat atau warga masyarakat yang
secara sosial dan ekonomi berdaya dengan membekali mereka keterampilan dan
pengetahuan yang memadai untuk mentransformasi atau mengubah lingkungan.
Permasalahan
pendidikan adalah segala sesuatu hal yang merupakan masalah pelaksanaan
kegiatan pendidikan.Berbicara mengenai pendidikan merupakan aspek dasar
kehidupan manusia, seseorang bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi
juga diajarkan untuk berakhlak baik dan berbudi pekerti luhur. Berbekal
pendidikan, seseorang akan menjadi orang yang berguna, bermanfaat, berilmu,
sehingga mampu meningkatkan taraf hidup atau memperbaiki nasib ke arah yang
lebih baik.
Salah
satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya
para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan
kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki
siswanya.
Nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai
jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya
manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memnuhi pembangunan
bangsa di berbagai bidang..
Hal-hal yang
memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara lain
meliputi hal-hal berikut ini.
1) Kurangnya
kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu
sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak
perempuan).
2) Rendahnya
penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan
anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali.
3) Kurang
memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil.
4) Keterbatasan
anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang
terjangkau masyarakat.
Dampak rendahnya tingkat pendidikan penduduk
Rendahnya tingkat
pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk tersebut dalam
memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Penduduk
yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam
menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan
inovatif.
Solusi Upaya Penanggulangan
rendahnya tingkat pendidikan
Untuk
menyikapi hal-hal tersebut, pemerintah telah mengambil beberapa upaya dalam
memperluas dan meratakan kesempatan memperoleh pendidikan, diantaranya dengan
jalan berikut ini.
a) Menggalakkan program
wajib belajar 9 tahun.
b) Mendorong
kesadaran masyarakat yang mampu atau badanbadan usaha untuk menjadi orang tua
asuh bagi anak-anak kurang mampu.
c) Menyediakan
beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang mampu.
d) Membuka
jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus
keterampilan) sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.
e) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar hingga ke pelosok daerah.
Pengembangan
sistem pendidikan nasional saat ini telah dipertegas dalam Undang-Undang No 2
Tahun 1989, sehingga diharapkan mampu mempertegas arah pembangunan yang
dilakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.