Masalah pendidikan di Indonesia cukup
ditindaklanjuti dan segera ditangani. Dibandingkan dengan Negara maju, dari
segi pendidikan Indonesia masih dikatakan tertinggal. Meskipun demikian, bukan
berarti Indonesia tidak memiliki harapan. Nyatanya Indonesia era Soekarno
digadang-gadang sebagai Macan Asia yang disegani.
Masalah pendidikan di Indonesia memang berbagai macam.
Dimana permasalahan yang muncul cukup mengganggu dalam rangka memaksimalkan di
dunia pendidikan. Nah, berikut adalah beberapa masalah pendidikan Indonesia,
barangkali salah satu dari ceklis di bawah seperti yang kamu rasakan saat
ini.
Di sekolah anak akan banyak melakukan interaksi dengan
guru dan teman sebayanya. Dalam proses interaksi ini, akan timbul masalah
sosial pada beberapa anak. Permasalahan tersebut bisa berkaitan dengan
pergaulan dan hubungan sosial anak seperti, tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya, kesulitan bergaul, dan kesulitan memberikan umpan balik
kepada guru. Akibat dari permasalahan ini anak bisa menjadi pribadi yang
pemalu, tidak percaya diri, dan selalu berpikir negatif.
Konflik atau masalah sosial di lingkungan sekolah bisa terjadi karena alasan perbedaan individu, kebudayaan, kepentingan, dan perbedaan latar belakang sosial. Masalah sosial di lingkungan sekolah tentu dapat membahayakan dan menghambat terpenuhinya tujuan dari pendidikan atau bahkan pribadi siswa-siswi itu sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah yang kerap anak hadapi serta cara mengatasi masalah-masalah tersebut.
Mengetahui bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah
Bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah terbagi menjadi dua, yaitu masalah internal dan masalah eksternal. Masalah internal adalah masalah yang timbul dari diri anak sendiri seperti kesulitan bergaul dan kepribadian anak. Sedangkan, masalah yang terjadi pada faktor eksternal adalah masalah dari luar diri anak itu misalnya terjadinya perundungan atau rasa tertekan dari orang lain bahkan bisa juga dari keluarga sendiri. Masing-masing masalah tersebut akan dijabarkan di bawah ini.
Kesulitan Bergaul dengan Teman Baru
Bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah yang dialami anak pasti berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikan yang anak tempuh serta kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungannya. Namun, pada umumnya anak akan mengalami kesulitan bergaul dengan teman-teman baru karena berada di zona yang berbeda dari biasanya. Akan tetapi, tidak semua anak mengalami hal ini, karena itu Anda perlu melatih dan membiarkan anak bersosialisasi dengan orang banyak sebelum memasuki usia sekolah. Orang banyak yang dimaksud di sini bisa seperti tetangga, teman sepermainan, dan kerabat terdekat Anda. Hal ini sangat membantu anak beradaptasi dengan lingkungan baru.
Kepribadian Introvert
Masalah sosial di lingkungan sekolah juga kerap kali
dialami anak-anak yang introvert atau tertutup.
Bagi anak introvert, berada di tengah-tengah banyak orang
adalah distraksi yang harus dihindari. Sehingga tak
jarang dari mereka lebih memilih untuk menyendiri atau asyik dengan
hobinya ketimbang bergaul dengan teman-teman di sekolah. Mereka akan merasa
aman dan mendapat inspirasi ketika mereka sedang sendiri.
Anda tidak perlu khawatir jika anak Anda mempunyai sifat introvert, Anda hanya perlu mengarahkan mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya. Salah satu caranya adalah mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler dan kegiatan organisasi lainnya. Baik ekstrakurikuler maupun kegiatan organisasi tidak hanya melatih soft skill anak, tetapi turut membangun hard skill mereka.
Perilaku Perudungan (Bullying)
Selain faktor-faktor internal yang dijelaskan di atas, ada
pula faktor yang berasal dari luar anak. Perudungan atau bullying salah
satunya. Perudungan merupakan bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah yang
sampai saat ini masih menjadi perhatian utama setiap lembaga pendidikan. Hal
ini dikarenakan perudungan, baik fisik maupun nonfisik, dapat berakibat fatal
bagi mental dan fisik anak. Anak dapat kehilangan percaya diri serta gambar
diri mereka.
Lalu bagaimana menghindari perudungan dari anak? Anda sebagai orang tua bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak Anda, sehingga anak dapat bercerita seluas-luasnya tentang apa yang mereka alami. Bangun hubungan pertemanan dengan anak Anda, agar anak tidak merasa canggung atau takut kepada Anda. Dengan menjadi pendengar yang baik bagi anak, Anda dapat mengatasi dan menanggulangi perudungan yang dihadapi anak lebih awal. Di samping itu, cara lain menghindari perudungan adalah dengan menempatkan anak Anda di lingkungan yang bisa menghargai sesama serta menjunjung tinggi perbedaan. Dengan kata lain, Anda dapat menyekolahkan anak Anda di lingkungan sekolah yang tidak menyamaratakan anak.
Paksaan Orang
Tua
Masalah sosial di
lingkungan sekolah yang berasal dari luar anak juga dapat dikarenakan paksaan
orang tua. Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi orang yang berhasil,
sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengarahkan hidup anaknya, termasuk
dalam urusan memilih hal yang disukai anak. Orang tua cenderung memaksa anak
melakukan hal-hal yang dipandang baik oleh masyarakat, sehingga mereka
mengabaikan minat dan bakat anaknya. Padahal, minat dan bakat anak merupakan
kunci utama kesuksesan anak.
Tidak hanya itu, sebagian besar orang
tua juga memaksa anaknya untuk sekolah di tempat yang dianggap baik oleh
dirinya dan orang lain. Pada kenyataannya, tidak semua yang Anda anggap baik
adalah baik bagi anak, sehingga Anda perlu melibatkan anak dalam segala hal
termasuk dalam hal pengambilan keputusan untuk masa depan mereka.
Mengikutsertakan anak dalam pendidikan formal adalah suatu keharusan, tetapi
memaksa anak menjadi seperti apa yang Anda mau bukanlah cara yang tepat untuk
mendidik anak. Sebaliknya, anak harus diberikan kebebasan untuk memilih,
sehingga orang tua hanya berperan sebagai pendukung. Hal ini diupayakan agar
anak bertumbuh menjadi pribadi yang seutuhnya serta bisa mengoptimalkan
kemampuan mereka.
Masalah sosial, baik yang berasal dari internal maupun ekternal, sejatinya
dapat diatasi sekaligus jika Anda menempatkan anak Anda di lingkungan sekolah
yang bisa menghargai perbedaan dan kemampuan anak Anda. Salah satu sekolah yang berfokus pada kedua hal tersebut adalah
sekolah inklusi.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang
dikhususkan untuk anak ABK dan non-ABK dengan fokus pembelajaran pada minat dan
bakat anak. Alih-alih memaksa anak untuk menguasai semua mata pelajaran,
sekolah inklusi lebih berfokus pada pengembangan kemampuan yang anak miliki.
Misalnya, jika anak Anda mempunyai bakat dalam menggambar, maka porsi belajar
menggambar akan lebih besar dibanding pelajaran lainnya. Hal ini dimaksud agar
anak tidak hanya mengetahui berbagai bidang, tetapi menguasai dan mendalami
bidang yang disukainya. Untuk mengetahui bagaimana lingkungan sosial di sekolah
inklusi, Ada dapat mengunjungi.