Sebentar
lagi 2021 akan segera berganti tahun. Perayaan pergantian tahun kali ini masih
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal yang melatar belakangi hal tersebut
adalah pandemi covid-19 yang hingga saat belum menunjukan pertanda untuk
berakhir dan justru malah merubah beberapa atau bahkan banyak hal di semua lini
masyarakat terutama diIndonesia. Masyarakat sudah berupaya untuk selalu
mematuhi peraturan pemerintah dalam upaya pencegahan dan peminimalisiran dampak
dari pandemi covid-19. Pemerintah bersinergi Bersama masyarakat menggalakkan
tentang pola kehidupan new normal. New normal ini agaknya menjadi
ketidak mungkinan jika diterapkan dalam waktu yang lama atau berterusan. Sudah
kita ketahui bahwa jumlah kasus terpapar covid-19 justru semakin bertambah.
Meskipun kini sudah diproduksi berbagai jenis vaksin, namun kita tidak bisa
menyerahkan sepenuhnya pada vaksin dalam menjamin berakhirnya pandemi. Karena
hal tersebut perlu adanya kebijakan-kebijakan
dari pemerintah dalam menerapkan pola kehidupan baru menjadi standar
keamanan pada saat menjalankan segala macam aktifitas dalam kehidupan kita.
Sektor
Pendidikan adalah sector yang paling merasakan dampak dari masa pandemic
covid-19 ini. Semua akivitas dan kegiatan belajar mengajar di seluruh indonesia
berubah dari yang disekolah menjadi dirumah. Pembelajaran jarak jauuh secara
daring ini diambil sebagai kebbijakan yang dirasa paling realistis pada saat
pandemi belum usai.
Sebenarnya saat sebelum pandemi pun pendisikan yang ada
diindonesia telah dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang hal tersebut
belum sepenuhnya selesai. Memang benar masalah-masalah Pendidikan nasional itu
sendiri mempunyai setumpuk pekerjaan yang hal ini bisa dikatakan masalah lama
dan klasik. Disaat pandemi ini merebak Pendidikan seemakin terbebani dengan
masalah pendidikan yang datang secara tiba-tiba. Pada saat awal merebak
pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan UN yang pada dasarnya
menjaddi standar pencapaian belajar. Hal itu sangat mengagetkan semua
masyarakat terutama para pelajar.
Sebagai
pemangku kepentingan pemerintah seharusnya sudah menyiapkan skema pembelajaran
baru dengan sasaran yang lebih rinci dan tepat dilihat dari merebaknya covid-19
disatu tahun terakhir ini. Sudah seharusnya pemerintah membuat
evaluasi-evaluasi mengenai pembelajara daring di tahun 2020 lalu. Daring ini
memiliki tantangan yang besar di tiap-tiap daerah plosok negeri. Selama
pandemic dan kegiatan daring berllangsung teknologi serta digitalisasi
merupakan media yang paling dibutuhkan oleh Pendidikan. Namun tidak bisa kita
pungkiri bahwa tiap daerah di Indonesia belum bisa menerapkan hal tersebut secara merata.
Skema
digitalisasi adalah salah satu aspek yang paling penting dan utama dalam
mmenghadapi tantanggan dan permasalahan Pendidikan di tahun 2021 ini. Di era
modern ini nyatanya penggunaan teknologi untuk pembelajaran baru merupakan
ketidak mungkinan. Bisa kita lihat pada saat pandemi ini merebak, semua
kegiatan belajar mengajar harus dlakukan dari rumah dan beralih menggunakan
tenologi digital. Pada dasarnya dalam
penerapan digitalisasi Pendidikan Indonesia masih terganjal oleh beberapa
factor, yang hal tersebut mengakibatkan sulitnya penerapan dan pemerataan digitalisasi
pendidifkan. kita bisa melihat di daerah
yang tertinggal, terdepan, dan terluar, akses internet yang tersedia belum
sepenuhnya merata dan juga stabil. Sehingga berakibat pada masalah kualitas PJJ
yang terjadi sangat berbeda dan mencolok antara daerah plosok dengan perkotaan.
Pembelajaran
daring yang masih banyak kekurangan sangat perlu adanya perbaikan dan evaluasi
secara mendasar. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kemudahan
masyarakat dalam mengakses fasilitas belajar daring secara merata di semua
penjuru daerah.
Selain
itu tantangan lain Pendidikan di tahun ini tidak jauh dari peran guru atau
tenaga pendidik. Walaupun teknologi yang ada semakin canggih namun peran dari
tenaga pendidik sulit untuk digantikan. Akan tetapi jika kita melihat pada
konteks modrenitas seorang guru sebagai tenaga pendidik skarang ini nampaknya
muncul lagi permasalahan berkaitan dengan profesionalitas dan juga kapasitas
yang dimilki oleh seorang guru. Padahal dalam hal ini kapabilitas guru di
indonesia sebagai tenaga kependidikan belum sepenuhnya sepadan tuntutan
kebutuhan pendidikan yang ada di era saat ini. Majunya zaman ke era modern
membuat pendidikan identk dengan teknologi digital dan hal ini menuntut guru
untuk harus mampu beradaptasi dan harus
bisa menguasai teknoloogi sebagai media pembelajaran yang baru dan praktis.
Pendidikan
yang ada diindonesia berada di posisi ke-10 dar 14 negara-negara berkembang
menurut survei GEM. Dimana kualitas guru di indonesia masih amatlah jauh dari
standar kualitas tenaga pendidik. Maka hal inilah yang juga membuat
perkembangan dan kemajuan pendidikan di indonesia terhambat. Namun masalah ini
bisa di minimalisir dengan cara pemerintah menyediakan pelatihan sesuai bidang
dan keahlian yang dimiliki bagi para tenaga pendidik.
Dari penjelasan di ata dapa kita artikan jika panemi membuat semua sektor sulit untuk beradaptasi terutama pendidikan. Berbagai faktor ysng menimbulkan permasalahan dan tuntutan pendidikan di indonesia pada kenyataanyya perlu perhatian lebih oleh pemerintah. Pemerintah juga perlu membuat pemetaan serta evaluasi dari segala permasalahan pendidikan yang mengacu pada penyelesaian yang solutif. Sehingga sektor pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan menjadi lentera terang bagi indonesia.
Penulis : Martina Angely/Universitas Muhammadiyah Purworejo