Pendidikan menurut saya termasuk ke dalam kebutuhan primer bagi setiap orang. Dengan mendapatkan Pendidikan atau pengetahuan yang layak, seseorang dapat mewariskan pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan kepada generasi selanjutnya. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Tetapi, masih banyak sekali warga negara kita yang tidak mendapatkan Pendidikan dengan layak. Sering sekali saya melihat langsung atau melihat di televisi anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi kebawah hanya bisa gigit jari melihat anak-anak yang berasal dari keluarga yang berkecukupan menikmati bangku sekolah dengan fasilitas segudang. Lemahnya Pendidikan di Indonesia disebabkan karena seharusnya Pendidikan itu memanusiakan manusia, tetapi seringkali tidak begitu. Pendidikan tidak memanusiakan manusia.
Pendidikan sebagai salah satu elemen
penting dalam mencetak generasi penerus bangsa. Permasalahan nya adalah biaya
Pendidikan yang melonjak mahal mengakibatkan masyarakat di kalangan bawah tidak
dapat merasakan Pendidikan yang layak. Biaya Pendidikan saat ini terbilang
tidak murah lagi karena dilihat dari pendapatan setiap rakyat di negara ini. Pendidikan
seharusnya hak seluruh rakyat negara seperti yang dicantumkan pada UUD 1945,
maka dari itu negara memiliki konsekuensi untuk memfasilitasi seluruh rakyat
Indonesia untuk memperoleh Pendidikan yang layak. Pendidikan di Indonesia bisa
dibilang merupakan investasi mahal yang perlu disiapkan sejak dini.
Pemerintah hanya membiayai Pendidikan
sampai ke jenjang SMA/K saja, itupun jika Lembaga Pendidikan milik negara. Walaupun
sekarang ini sudah ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) semuanya masih
belum mencukupi bagi masyarakat miskin karena hanya ditanggung biaya sekolah saja
belum meliputi properti pendukung seperti buku atau biaya transportasi untuk
menuju ke Lembaga Pendidikan. Jika pemerintah hanya menyediakan biaya
Pendidikan sampai ke jenjang menengah saja, bagaimana dengan lulusan jenjang
tersebut untuk melanjutkan Pendidikan yang layak kembali. Akibatnya banyak
siswa yang tidak dapat memperoleh Pendidikan tinggi yang seharusnya sangat
penting untuk masa depan mereka.
Pendidikan yang bermutu itu mahal, itulah yang
diibaratkan jika banyak siswa yang tidak dapat tertampung di Lembaga Pendidikan
milik negara. Banyak dari siswa yang bersekolah di sekolah swasta yang
sebenarnya orang tua mereka kurang mampu untuk membiayai segala kebutuhan
sekolah. Sekolah swasta akan mematok harga setinggi-tingginya karena mereka
tidak terikat oleh negara. Akibatnya banyak masyarakat kurang mampu memiliki
akses terbatas untuk menikmati Pendidikan yang bermutu tinggi dan masyarakat
kurang mampu semakin merasakan batas-batas berdasarkan status sosial.
Yang pintar semakin pintar, yang bodoh
semakin tertinggal. Itulah yang pernah saya dengar dari dosen filsafat saya
ketika membahas Pendidikan di negara ini. Pemerintah hanya fokus kepada Lembaga
Pendidikan yang sudah maju saja, sedangkan Lembaga Pendidikan yang masih
terbelakang semakin ketinggalan. Pemerintah memasok dana atau fasilitas ke
Lembaga Pendidikan yang sudah maju dan otomatis para siswa atau pelajar disana
akan semakin berkembang. Pemerintah kurang memperhatikan sekolah-sekolah di
pelosok negeri yang kondisinya sangat memprihatinkan tetapi masih banyak
anak-anak yang kurang mampu memiliki semangat belajar yang tinggi dan lagi-lagi
karena masalah ekonomi yang mengakibatkan mereka merasa terganggu dalam proses
belajar mengajarnya.