PURWOREJO – Para pengelola desa wisata di Kabupaten Purworejo diajak bangkit dari pandemi Covid-19 dan didorong untuk menggarap promosi serta memasarkan destinasi wisatanya secara kreatif. Ajakan dan dorongan itu diwujudkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo melalui Pelatihan Digitalisasi Branding, Pemasaran Penjualan pada Desa Wisata, Homestay/Pondok Wisata, Kuliner Souvenir dan Fotografi.
Pelatihan dipusatkan di Hotel Sanjaya Inn Purworejo selama 3 hari, Rabu-Jumat (3-5/11). Kegiatan diikuti 40 peserta berdasarkan hasil survei pengelola media sosial daya tarik wisata Kabupaten Purworejo. Ada pula perwakilan dari Bidang Kebudayaan Dinparbud.
Selama 3 hari itu, peserta mendapatkan beragam materi dari sejumlah narasumber profesional. Peserta juga diajak mengunjungi lokasi wisata untuk mempraktikkan berbagai materi tersebut.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Purworejo, Drs Boedi Hardjono, saat membuka acara mewakili Bupati Purworejo menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan yang digelar. Upaya digitalisasi pariwisata yang dilakukan Dinparbud juga relevan dengan Gerakan Tresno Purworejo Nglarisi Purworejo yang telah dikuatkan dengan Surat Edaran Bupati Purworejo pada 27 Mei 2021.
Boedi Hardjono yang juga menjadi salah satu narasumber pelatihan menyebut, ada enam poin kebijakan yang tertuang dalam gerakan tersebut.
“Peduli Beras Petani Purworejo, Peduli Makanan Lokal Purworejo, Peduli Batik Purworejo, Peduli Wisata Lokal Purworejo, Peduli Kerajinan Lokal Purworejo, dan Peduli Pasar Purworejo,” katanya.
Plt Kepala Dinparbud Purworejo, Agung Wibowo AP, dalam paparannya menegaskan pentingnya media digital dalam industri pariwisata. Menurutnya, ada berbagai strategi prosmosi digital. Salah satunya yakni menguatkan bagian digital di masing-masing desa wisata.
“Perkuat SDM. Kemudian terus berinovasi dan kreatif memunculkan keunggulan-keunggulan,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Promosi Dinparbud, Endah Hanna Rosanti SIP MSi, menjelaskan bahwa pelatihan yang digelar menjadi rangkaian dari sejumlah kegiatan dengan sumber dana DAK tahap II tahun 2021. Adanya pelatihan diharapkan mampu mendorong pengelola desa wisata bangkit dari pandemi Covid-19 dan menggarap promosi serta memasarkan destinasi wisatanya secara kreatif.
“Target dari pelatihan ini antara lain pengelola desa wisata dapat melakukan promosi secara benar dengan mengoptimalkan digitalisasi.,” jelasnya.
Menurutnya, ada 41 desa wisata di Kabupaten Purworejo yang sudah sudah ditetapkan dalam SK. Pihaknya berharap, seluruh destinasi mampu bangkit dari pandemi dan beradaptasi dengan pola baru pariwisata.
“Saat ini Purworejo sudah PPKM level 2 dan destinasi wisata dapat dibuka dengan sejumlah aturan, jadi juga harus siap-siap menerima pengunjung dengan adaptasi pola baru. CHSE harus betul-betul dijaga,” tandasnya.