Notification

×

Iklan


Pembelajaran Yang Abstrak Bagi Siswa SD Dalam Mata Pelajaran IPS Menyebabkan Siswa Jenuh Dalam Belajar

Jumat, 26 November 2021 | 07:54 WIB Last Updated 2021-11-26T00:58:13Z


Sekolah adalah wahana mencari ilmu yang didalamnya diajarkan berbagai macam mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. IPS adalah mata pelajaran yang didalamnya mencakup materi social yang ada di kehidupan sehari hari. Mata pelajaran yang mencakup dalam pelajaran ips yaitu sejarah,ekonomi,sosiologi,geografi, dan antropologi. 

Sejarah dalam mata pelajaran IPS sudah diajarkan sejak SD, sejarah adalah mata pelajaran yang didalamnya mencakup materi kerajaan di Indonesia, kerjaan hindu-budha, kerjaan islam, penyerangan sekutu terhadap Indonesia, para pahlawan, dan lain sebagainya. Nah, kebanyakan guru di indoensia tidak memperhatikan apakah siswa itu paham atau tidak, dan terlalu abstarak dalam mengajarkannya. Padahal materi sejarah ini sangat penting  bagi siswa SD. Karena dengan pelajaran IPS sejarah ini siswa akan paham kondisi masa lalu di Indonesia. 

Dengan metode yang abstrak siswa akan susah dalam memahami materi dan siswa akan jenuh dalam mempelajarinya. Kecerdasan siswa pun akan semakin menurun. Padahal, dalam mata pelajaran IPS itu seharusnya di sertai dengan media pembelajaran maupun dengan metode yang lain, yang melibatkan siswa aktif dalam mempelajarinya. Contoh dalam pelajaran IPS sejarah adalah harus di sertai dengan kegiatan siswa seperti drama. Dengan adanya drama siswa akan mudah paham alur cerita dalam sejarah yang ada di Indonesia , dan siswa akan mudah dalam mempelajarainya, karena siswa SD lenih menyukai pelajaran yang konkrit ketimbang pelajaran yang abstrak, karena pelajaran yang abstrak itu sangat sulit di pahami oleh siswa. Ketika siswa sudah tidak memahami materi makan kecerasan siswa pun akan menurun dan jiwa anak akan seperti patung, tidak mempunyai keterampilan dalam mengekpresikan diri. 

Pelajaran yang abstrak pun akan sangat melibatkan guru, seperti mirip dengan metode ceramah. Dimana guru kebanyakan berbicara dan siswa hanya mendengarkan, sedangkan dalam materi IPS itu tidak bisa kalau siswa hanya mendengarkan, tetapi siswa pun harus terlibat dalam mata pelajaran tersebut baik dengan media pembelajaran yang di buat oleh guru maupun dengan metode seperti drama. Dengan ini motoric siswa akan terlatih dan siswa akan lebih percaya diri.

Diharapkan guru-guru di Indonesia tidak hanyak melakukan pembelajaran yang abstrak, tetapi harus dengan metode yang konkrit. Karena siswa SD itu adalah usia dimana mereka ingin mencari tahu bukan hanyak di jelaskan dengan kata kata tetapi harus ada media agar siswa itu paham. Semoga pendidikan di Indonesia semakin membaik, dan guru mempunyai kemauan untuk mengajarkan secara konkrit. Karena masa depan siswa Indonesia pun di pengaruhi oleh guru yang professional.

Penulis : Risma Yulianty/Mahasiswa Universitas Muhammadyah Purworejo/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar



×
Berita Terbaru Update