Setelah menerjunkan mahasiswa untuk melakukan pendampingan UMKM di berbagai kecamatan, selama Ramadan ini STIE Rajawali menggelar Lomba Review Produk UMKM bertajuk “Mari Berbuka, Larisi Produk UMKM Purworejo”.
Lomba telah berlangsung sejak 24 April hingga 7 Mei 2021 dan tercatat ada belasan video karya peserta yang masuk ke panitia serta diunggah di akun media sosial masing-masing. Berdasarkan hasil penilaian dewan juri ditetapkan 4 pemenang dan masing-masing diundang untuk menerima hadiah senilai total Rp11.850.000 pada Selasa (11/5) sore.
Penyerahan penghargaan berlangsung terbatas di kampus setempat dihadiri oleh ketua STIE Rajawali Anna Probowati SE MM MPar, Ketua Panitia Lomba Bambang Supoyo SP, Ketua Prodi Manajemen Dewi Shanti N SE MM Mpar, serta Sekjur Kaprodi Akuntansi Nur Siyami SE MAk.
Dalam kesempatan itu diketahui, predikat juara 1 diraih oleh Munifah Nur Isnaini yang mengangkat produk UMKM Teh Rosela Rempah. Juara 2 diraih Suma Mulyadi dengan review produk UMKM Gula Jahe. Juara 3 Dwiki Galih Febrianti dengan review produk UMKM makanan tradisional Jipang.
Sementara untuk juara favorit, panitia memberikan penghargaan kepada Raditya Wildan Pratama yang mengangkat produk UMKM Beer Plethok.
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Ketua Panitia Lomba, Bambang Supoyo, menyampaikan apresiasinya terhadap antusias para peserta. Dari 17 karya video yang diterima panitia, seluruhnya berkualitas dan turut mendukung promosi produk UMKM Kabupaten Purworejo.
Menurutnya, lomba sengaja digelar secara online mengingat masih dalam masa pandemi. Selain itu juga jangkauannya lebih luas.
“Memang tujuan utama digelarnya lomba ini untuk mengenalkan produk UMKM Purworejo kepada masyarakat Purworejo secara khusus dan nasional pada umumnya. Lomba ini sekaligus menjadi media sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022,” katanya.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) yang juga dosen STIE Rajawali, Dr Hesti Respatiningsih SE MPar, mengungkapkan bahwa STIE Rajawali terus bergerak membangkitkan sektor UMKM. Upaya itu antara lain melalui penguatan kapasitas pelaku UMKM yang menjadi tindak lanjut dari program Praktik Bisnis Mahasiswa. Selama 3 bulan terakhir, sebanyak 61 mahasiswa yang diterjunkan di 16 kecamatan telah memperoleh data profil serta kendala para pelaku UMKM.
“Kami terus berupaya untuk memberikan sumbangsih di berbagai bidang kepada masyarakat dan pemerintah, khususnya sektor UMKM yang selama pandemi ini yang cukup terdampak,” ungkap Hesti yang juga menjadi salah satu juri lomba. (PN/TOP)