Notification

×

Iklan


Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Dalam Kondisi Covid 19

Selasa, 29 Desember 2020 | 07:56 WIB Last Updated 2020-12-29T00:56:52Z

 
Ika Nurul Afifatus Sa'idah/ Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo

Penerapan proses pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Konstruktivisme di SD N Rowodadi ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam menemukan, memahami, dan menggunakan informasi atau pengetahuan yang dipelajari.

Apalagi pemanfaatan pendekatan  konstruktivisme mengutamakan siswa secara aktif membangun pembelajaran mereka sendiri secara mandiri dan memindahkan informasi yang kompleks.

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan  konstruktivisme ini guru juga berperan sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam melakukan kontruksi pengetahuan dan guru harus dapat memberi bantuan berupa scafolding yang diperlukan siswa dalam menempuh proses belajar.

Pada dasarnya pembelajaran IPA di jenjang sekolah dasar dalam kondisi Pademi dan sistem pendidikan daring tentu siswa merasakan kesulitan memahami materi yang disajikan karena siswa tidak mendapatkan pengalaman secara nyata. Oleh karena itu, guru juga berperan sebagai fasilitator dan memberi bantuan berupa scafolding. Penerapan model pembelajaran konstruktivisme siswa juga dituntut untuk aktif bertanya, memiliki kemampuan menemukan, memahami, menggunakan informasi yang dipelajari dan mampu membangun pengetahuannya sendiri secara mandiri.

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam menerapkan  pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPA sekolah dasar yaitu :

a.       Mendorong siswa untuk memecahkan suatu masalah yang bersifat baru.

b.      Membantu siswa menginterasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dengan ilmu ang baru.

c.       Siswa menumbuhkan motivasi untuk dapat menciptakan pengetahuan yang baru.

Dari 3 hal tersebut akan menjadikan siswa menjadi aktif, tertantang oleh pengetahuan baru, dan harus mampu mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetauan yang telah dimiliki siswasebelumnya.

Kemudian penerapan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPA yang diberika siswa pada saat Pandemi ini, pendekatan konstruktivisme juga memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya

1.      Kelebihan

a.       Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan bahasa siswa sendiri,

b.      Siswa diberi kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya,

c.       Siswa diberi kesempatan untuk mencoba gagasan baru agar siswa mendorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks

2.      Kelemahan

a.       Siswa menkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasilnya siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ahli sehingga menyebabkan mikrosepsi

b.      Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waku yang lama dan setiap sisiwa memerlukan penanganan yang berbeda

Langkah-langkah implementasi pendekatan kontruktivisme pada pembelajaran ipa di sekolah dasar yaitu

1.      Orientasi

Pada langkah pertama ini yitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan dan mengembangkan terhadap topik materi pembelajaran IPA.

2.      Elicitasi

Pada langkah kedua ini merupakan tahap untuk membantu siswa menggali ide yang dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau mengambarkan pengetahuan dasar mereka melalu gambar atau tulisan yang dipresentasikan kepada selurus siswa lainnya.

3.      Rekonstruksi Ide,

Dalam tahap ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi.

4.      Aplikasi Ide

Langkah ini ide atau pengetahuan ang telah dibentuksiswa perlu diaplikasikan pada macam-macam situasi yang dihadapi.

 

5.      Review

Dalam fase ini memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap.


×
Berita Terbaru Update