Suswanto, S.Pd, MMpd, Kepala SMP N 20 Purworejo - foto: Sujono |
PITURUH, (pituruhnews.com) - SMPN 20 Purworejo adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri diwilayah kecamatan Pituruh, sekolah ini beralamat di jalan Brengkol, Pituruh, Purworejo, saat ini terus menggali potensi yang ada, untuk dikembangkan.
Secara akademik, sekolah yang memiliki 573 siswa ini, memiliki prestasi yang cukup membanggakan, karena selalu masuk 10 besar.
“Sebenarnya memang masih banyak potensi yang bisa dikembangkan selain akademis, baik yang berkaitan dengan olahraga maupun seni, juga lainnya,” ungkap Suswanto, SPd, MMpd, Kepala SMP N 20 Purworejo, Jum'at, (18/12/2020).
Sebenarnya, aku Suswanto, banyak yang ingin coba dikembangkan, dengan harapan nantinya bisa jadi branding sekolah. Namun karena situasi pandemi, sementara ‘mimpi’ itu masih tertunda.
Program yang akan dikembangkan, kata Suswanto, kaitannya dengan peningkatan kompetensi siswa non akademis, ditambah yang bersifat life skill .
“Untuk akademis tetap, terutama yang berkaitan dengan mapel yang di UN kan,” kata Suswanto.
Program untuk pembimbingan berkaitan dengan lomba, seperti OSN (Olimpiade Sains Nasional), akan dimulai sejak semester 2 kelas VII, yang terus berkesinambungan nanti sampai kelas VIII. Sehingga untuk pencarian siswa yang akan ikut lomba bukan bersifat instan, tetapi
memang sudah terbina sejak awal, melalui proses.
Sebenarnya, kata Suswanto, ada satu program untuk ekstra desain grafis, yang menurutnya itu bagian dari life skill. Jika siswa mempunyai ketrampilan itu, di rumah bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Dan secara ekonomi juga bisa menghasilkan.
“Harapan saya, desain grafis ini bisa dijadikan unggulan atau branding sekolah, yang dipadukan dengan bahasa Inggris, karena itu berkaitan. Kemampuan bahasa Inggris itu bukan sekedar ilmu. Tapi merupakan life skill anak,” ujar Suswanto.
Selain itu, terkait pembinaan mental, ada program ekstra baca tulis Alquran bagi siswa yang belum bisa baca tulis Alquran. Bagi yang sudah bisa, diarahkan ke seninya, disamping juga hadrah dan kaligrafi.
Dari penggalian potensi, kata Suswanto, setelah diinventarisasi, ada belasan potensi yang bisa dikembangkan menjadi kegiatan ekstra. Selain ekstra wajib Pramuka, ada desain grafis, Inggris Klub, hadroh, seni baca tulis Al-Qur’an, seni baca Al-Qur’an, baca tulis Alquran dan kaligrafi, komputer, olahraga (sepak takraw, sepakbola, bola voli), seni musik, seni tari, seni rupa.
“Semua akan kita fasilitasi. Orang tua juga sangat mendukung dengan segala konsekuensinya. Dari potensi yang ada, pasti ada yang menonjol. Kita berharap, desain grafis dan bahasa Inggris bisa jadi branding sekolah nantinya,” pungkas Suswanto. (sjn)