Penulis : Nitis Oka Ruwaidha Ust Yogyakarta, |
Hanya setengah jalan yang bisa dilewati oleh kendaraan, untuk perjalanan selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki dikarenakan ada sebagian jalan yang belum diperbaiki. Karena sedang ada pekerjaan jalan jadi tempat penjualan tiket tidak ada maka untuk saat ini tidak dikenakan biaya masuk, tetapi sebelum adanya perbaikan jalan tiket masuk sebesar Rp.5000,00. Sekitar 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak curug muncar, tetapi itu tergantung kepada kecepatan berjalan. Jalannya masih berupa tanah dan banyak batu cadasnya, jadi harus berhati-hati saat melakukkan perjalanan.Fasilitas yang tersedia yaitu kamar mandi, dan juga terdapat mushola kecil.
Disepanjang jalan terdapat beberapa tanjakan, karena letaknya yang berada diatas perbukitan, ada beberapa tanjakan yang bisa menguras tenaga namun hamparan alam yang masih asri dan menyejukan hati akan sedikit mengobati. Bahkan sering terlihat beberapa monyet yang sedang bergelantungan dipohon hanya saja tidak setiap waktu monyet itu menampakan diri.
Jika datang saat musim hujan, mungkin akan lebih menyusahkan karena bebatuan kecil dan tanah yang licin sehingga akan menghambat laju perjalanan. Disarankan untuk menggunakan alas kaki yang tebal dan kuat agar tidak mengalami kendala saat melalui perjalanan. Kemudian bawalah minum saat melakukkan perjalanan, karena hanya ada satu penjual itupun berada dipuncak curug muncar. Setelah melakukkan perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan akan terobati dengan keindahan curug muncar, air yang mengalir begitu deras, angin yang berhembusan menyejukan badan dan hamparan alam yang mempesona.
Dipinggiran curug terdapat bebatuan yang besar dan bisa dijadikan tempat bersinggah dengan memandangi indahnya curug muncar. Selain itu bisa juga berenang bermain air dibawah airnya langsung, sensasi deras air yang jatuh ke badan akan terasa menyegarkan dan juga mengasyikan tentunya. Semua akan terbayarakan setelah mencapai puncak keindahan, seperti peribahasa “bersedih-sedih dahulu, bersenang-senanglah kemudian” itulah gambaran perjalanan menuju curug muncar.
Sumber : CepedakNews.com