alat praktek |
Diungkapkan, Kepala SMK Institut Indonesia Kutoarjo, Drs. H. Rosidi bahwa pembelajaran di dalam kelas Sekolah Menegah Kejuaruan (SMK) harus menjadi miniatur kehidupan siswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
“Kami memandang ketersediaan alat-alat praktek yang memadai jauh lebih penting daripada gebyar fisik, seragam dan lainya. Untuk itu pihaknya terus menambah dan meng – up grade peralatan dan fasilitas praktek yang ada.” kata H. Rosidi, Selasa, 20/10/2020.
siswa praktek |
“Anak SMK tidak perlu gengsi, untuk membuka usaha sendiri. Bahkan kepada
siswa-siswa saya sarankan jika nanti jadi karyawan diperusahaan jangan
keterusan, setelah dapat pengalaman keluar buka usaha sendiri. Saya katakan setinggi
apapun posisinya jika karyawan kalian adalah jongos, sekecil apapun bisnis mu
kalau berwirausaha kalian adalah bos.” ucapnya.
Kepala SMK Binaan YPT Yamaha itu menjelas bahwa kekuatan China sebagai raksasa dunia itu pada teknologi madyanya bukan pada teknologi tinggi. China lebih focus pada elektronik permainan anak, peralatan rumah tangga, handphone dari pada mengejar teknologi tinggi seperti pesawat terbang dan lainya. Dan jika itu bisa kita contoh sebenarnya kita punya potensi. Misalnya Pemerintah Kabupaten bisa menjembatani dunia SMK yang ada dengan dunia UMKM di Purworejo.
"SMK bisa merakit alat produksi yang dibutuhkan UMKM atau Kelompok Tani. " tambahnya.
Workshop bengkel untuk alumni mas |
“Dimasa pandemi ini kita menambah kita menambah 2 unit mesin untuk praktek,
mesin Surface gerinda dan Mesin Bor Frais. Kita juga memiliki Mesin CNC, yang
digunakan untuk membuat product teknik yang dikendalikan komputer. Dengan
upgrade mesin-mesin itu, kami berharap siswa tidak canggung lagi ketika terjun
di dunia industri nanti.” imbuhnya.
"Didampingi para alumni yang membuka usaha bengkel, misalnya dengan workshop perbengkelan bekerjasama dengan PT Yamaha. Hal itu untuk menambah wawasan dan keterampilan alumni terkait dengan perkembangan teknologi terkini. " pungkas Rosidi.
Reporter : humas SMK II