PITURUH, (pituruhnews.com) - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk melaksanakan KKN. Seperti halnya Admi Isni Rifanisari, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang akrab dipanggil Rifa dibangku perkuliahannya.
Dari beberapa program KKN yang dapat dijalankan seperti (1) Relawan Pendidikan Pendamping siswa SMP/SMA/SMK atau sederajat melalui pembelajaran Daring (2) Relawan Pendidikan Pendamping orang tua siswa PAUD dan SD melalui pembelajaran Daring (3) Relawan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 minimal di tingkat RT, Ia mengambil Program 2 yaitu Relawan Pendidikan Pendamping orang tua siswa PAUD dan SD melalui pembelajaran Daring khusunya untuk siswa sekolah dasar sesuai dengan program studinya PGSD.
pembelajaran daring mahasiswa via whatsaap |
Ia melaksanakan pendampingan pada 13 orang tua siswa kelas 3 SD N Luweng Lor secara daring melalui WhatsApp dan Google Formulir. Beberapa hal yang menjadi alasan ia memilih program pendampingan orang tua siswa diantaranya banyaknya orang tua yang masih kesulitan untuk mendampingi anaknya dalam belajar dengan berbagai tugas dari guru. Selain itu, memberikan inovasi belajar yang menyenangkan agar siswa dapat belajar dengan senang dirumah. "Yang terpenting bagi saya adalah mereka dapat belajar dengan senang hati, tetap berkreasi dan belajar dengan penuh semangat" Tuturnya.
Rifa mengaku KKN pada masa Pandemi Covid-19 adalah tantangan sekaligus kerja nyata sebagai salah satu solusi ditengah belajar siswa dirumah.. Pada umumnya KKN dilaksanakan diluar daerahnya atau penempatan dari pihak universitas, akan tetapi dikarenakan adanya pandemi Covid-19 KKN dilaksanakan di daerahnya sendiri yaitu Desa luweng, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Mahasiswa yang sangat menyukai anak-anak ini juga menuturkan kegiatanya selama KKN seperti mengatasi kesulitan belajar,memberikan vidio pembelajaran, berkreasi menggambar denah sekolah, poster dan mengedukasi siswa untuk menjaga kesehatan dengan berjemur dan senam pagi yang dilakukan dirumah masing-masing.
pembelajaran via wa |
Disampaikan Rifa selama kegiatan KKN Alternatif ini berlangsung tidak jarang ia menemukan kendala, diantaranya jaringan internet yang ada di desa yang kurang lancar. Sehingga saat penyampaian materi, orang tua siswa harus mencari sinyal terlebih dahulu. Ia akui meskipun berada di desa dengan berbagai kesibukan orangtua bekerja di sawah, mengurus ladang, atau hewan ternak orang tua siswa sangatlah perduli dengan pendidikan putra-putrinya.”Saya terharu dengan antusias dan semangat belajarnya. Merekalah yang membuat saya juga semangat menjadi relawan pendidikan saat Pandemi Covid-19 ini selama 40 Hari ini.” Ungkap mahasiswi KKN Alternatif Prodi PGSD tersebut.
Ia juga berusaha membuat KKN Alternatif ini terasa menyenangkan, tidak setiap hari diberikan materi melalui vidio tetapi reward dengan pemberian nilai berupa bintang setelah mengerjakan kuis, senam pagi agar siswa tetap merasakan sensasi belajar di sekolah dan yang terpenting tidak membatasi siswa untuk berkreasi dengan menggambar denah sekolah dan poster pencegahan Covid-19. Selain itu apresiasi dan motivasi belajar pada siswa sekolah dasar juga penting untuk tetap menumbuhkan semangat siswa saat belajar saat pandemi Covid-19.
Rifa juga menuturkan pengalamanya selama menjadi relawan pendidikan yaitu untuk menjadi seorang relawan atau memberikan manfaat orang lain kita tidak perlu jauh pergi ke suatu pulau terpencil. Kita bisa melihat sekeliling kita termasuk daerah sendiri untuk dikembangkan dan dibantu dengan ilmu yang kita miliki. KKN Alternatif ini, ilmu mengajar yang dipelajari dibangku perkuliahan juga dapat diterapkan saat KKN alternatif.
gambar terbaik |
Orang tua siswa juga mengungkapkan dengan adanya pendampingan belajar ini, putra/putrinya tidak bermain terus mereka dirumah dan belajar. “Terimakasih bu, dengan adanya belajar online ini anakku jadi mau sinau tidak main terus” begitu tutur salah satu orang tua siswa saat KKN Alternatif ini selesai. Apresiasi juga diberikan kepada 6 siswa terbaik dan gambar terbaik agar siswa selalu termotivasi dalam melakukan setiap kegiatan. Dengan adanya Covid-19 ini, kita sadar perlunya pendampingan belajar siswa khususnya di desa yang justru memiliki semangat belajar yang tinggi dibalik keterbatasan teknologi yang dimiliki. Selanjutnya mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah dasar ini berpesan “Untuk para mahasiswa jadilah suatu solusi saat pandemi, jangan sibuk mencari solusi kesana-kesini padahal kita sendiri memiliki potensi sebagai solusi. Ayo aplikasikan ilmu dibangku perkuliahanmu untuk sekelilingmu”. (Air)
“Kalian akan menemukan hal dan masalah yang tidak terduga ketika KKN, dan kalian harus bisa menerimanya dengan senyuman dan kesabaran,” demikian dinyatakan Drs. Eko Suroso, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto saat pelepasan mahasiswa KKN Alternatif FKIP 2 Mei 2020 melalui siaran Zoom. Di tengah kondisi pandemi ini, seluruh kegiatan harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan pandemi Covid-19. KKN Alternatif ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei sampai 9 Juni 2020.
Penulis : Admi Isni Rifanisari
Editor : Luthfi