MEGULUNGLOR, (pituruhnews.com) - Acep Kurnain pemuda 30 tahun warga Desa Megulunglor, Kecamatan Pituruh yang memiliki hobi dibidang seni lukis sketsa wajah, mampu menambah perekonomian keluarga.
Saat ditemui crew pituruhnews di rumahnya, Acep Kurnain menuturkan mulai menekuni seni lukis sketsa wajah ini sejak tahun 2005. Awalnya hanya hobi menggambar untuk hiasan ruang tamu rumah saja, namun lama-kelamaan banyak yang memesan hasil sketsa lukisannya. Ketrampilan melukis ini didapatkan secara otodidak dengan cara belajar dari kesalahan.
Saat ini, karya Acep Kurnain peminatnya tidak hanya di lingkup Kecamatan Pituruh saja, namun sudah sampai ke luar kota bahkan menembus pasar nasional seperti Jakarta, Bekasi, Jawa Timur, bahkan sampai keluar Jawa. Namun untuk konsumen lokal masih jarang. Harga lukisan karya Acep dibanderol mulai harga Rp 100.000 - Rp 1.000.000.
"Kisaran harga mulai harga seratus, dua ratus , lima ratus ribu bahkan sampai satu juta lebih tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan gambar yang dibuat", ungkapnya.
Bagi Acep dalam membuat sebuah karya tidak boleh sembarangan misalkan ketika melukis Ir. Soekarno, ia harus tirakat terlebih dahulu karena yang digambarnya bukan orang sembarangan. Sedangkan lukisan yang paling sulit menurutnya yaitu ketika melukis pendiri Pondok Pesantren Singo Wali Songo KH. Abdul Karim Joyodipiro.
Acep berharap agar lebih banyak yang mengetahui hasil karyanya, karena selama ini justru pemesanan banyak yang dari luar kota namun untuk wilayah Kecamatan Pituruh masih jarang peminatnya karena masih sedikit yang mengetahui karyanya.
Reporter : Riphai
Editor : Bayun
Saat ditemui crew pituruhnews di rumahnya, Acep Kurnain menuturkan mulai menekuni seni lukis sketsa wajah ini sejak tahun 2005. Awalnya hanya hobi menggambar untuk hiasan ruang tamu rumah saja, namun lama-kelamaan banyak yang memesan hasil sketsa lukisannya. Ketrampilan melukis ini didapatkan secara otodidak dengan cara belajar dari kesalahan.
Foto Acep bersama karyannya |
"Kisaran harga mulai harga seratus, dua ratus , lima ratus ribu bahkan sampai satu juta lebih tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan gambar yang dibuat", ungkapnya.
Bagi Acep dalam membuat sebuah karya tidak boleh sembarangan misalkan ketika melukis Ir. Soekarno, ia harus tirakat terlebih dahulu karena yang digambarnya bukan orang sembarangan. Sedangkan lukisan yang paling sulit menurutnya yaitu ketika melukis pendiri Pondok Pesantren Singo Wali Songo KH. Abdul Karim Joyodipiro.
acep pada saat ditemui crew pituruh news |
Reporter : Riphai
Editor : Bayun