Di era saat ini mau tidak mau, suka tidak suka perkembangan teknologi sudah sangat deras, tidak hanya dalam bidang trasportasi, belanja,,maupun pekerjaan. Teknologi saat ini telah merambah dalam pendidikan, yang kita kenal dengan metode e-learning. Fakta lapangan mengatakan pengembangan pendidikan dengan berbasis digital lebih menitik beratkan pada peningkatan IQ anak. Sedankan dalam peninggkatan karakter anak belum dapat tercapai. Pendidikan e-learning cenderung membentuk karakter anak menjadi individualis, tidak mandiri, dan tidak respek terhadap lingkungan sekitar. Padahal pendidikan karakter merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak. Karena hal ini menjadi dasar sikap dan mental anak dalam pengaplikasian teknologi.
Selain itu pengamplikasian teknologi pendidikan digital membuka peluang anak mengakses konten negativ yang dapat merusak karakter. Maka dari itu kita perlu membentengi anak dari negativ perkembangan teknologi. Hal ini dapat dimulai dari keluarga terlebih dahulu. Orang tua harus memiliki pemahaman yang kuat tentang Digital Parenting,yaitu pemahaman pendidikan teknologi digital yang baik. Agar anak terbebas dari konten-konten negativ seperti radikalisme dan hate speech (ujaran kebecian).
Selain keluarga peran masyarakat juga diperlukan. Untuk meminimalisir pemakaian digital pada anak maka diperukan suatu pengganti yang dapat mengalihkan anak dari digital seperti, interaksi langsung secara nyata (tatap muka) dengan anak-anak lainya. Dengan demikian kegiatan digital anak dapat dinonaktikan. Selain itu dengan kegiatan ini anak terhindar dari ancaman individualisme, hidup dalam dunia digitalnya sendiri.
Penggunaan teknologi digital pada pendidikan secara berlebihan dapat menurutkan tingkat liteasi pada anak. Anak lebih menyukai melihat konten pendek atau video infografis. Padahal generasi berkulitas harus tetap memiliki kemampuan menguasai material dalam bentuk teks.
Dalam lingkup sekolah pemerintak telah mmasukkan pembelajan TIK (Teknologi Informasi Dan Komusikansi). Tujuannya adalah menjadikan anak tidak hanya sebagai konsumen melainkan dapat berperan menjdi produsen yang baik dan bermanfaaat.
Dengan demikian, agar anak dapat mengikuti arus perkembangan digital dengan karakter yang baik diperlukan kerja sama dari semua pihak baik keluarga maupun sekolah.
Karya Mahasiswi UMP :
Nama: Sofiyatus Sholikhah
Tempat, Tanggal Lahir: Magelang, 09 November 1999
Alamat: Ngandongan, Kalisalak, Magelang