PEKACANGAN, (pituruhnews.com) - Pada musim kemarau umumnya dikecamatan Pituruh petani menanam kedelai maupun kacang hijau, namun beda di Desa Pekacangan hampir 80 persen petani dimusim kemarau menanam semangka, bengkoang dan tomat.
Panenan tahun ini warga Desa Pekacangan mempunyai rekor berat semangka 23,02 kilogram. Petani semangkat tidak menyangka bahwa panenan tahun ini mempunyai semangka yang mencapai berat 23,02 kilogram di lahan kebunnya dengan jenis Samangka Nani.
Peninjauan Petani saaat di sambang Anggota Polsek Pituruh |
Sedikitnya pada tahun ini 60 hektar lahan sawah digunakan petani untuk ditanami buah semangka. Hasil panen petani rata-rata mencapai 4 ton per 100 ubin sawah, berat mencapai 8 kilogram per buahnya dengan harga saat ini mencapai Rp. 3.200, per kilogram.
Dikatakan, Sigit salah satu petani pada saat ditemui crew Pituruh News, untuk hasil panen yang maksimal, dengan proses tanam hingga masa panen dibutuhkan sedikitnya waktu selama 60 hari. Petani di Desa Pekacangan ini menanam terdapat empat jenis semangka, seperti semangka Nani, Inul, TT Dragon dan Dragon New.
Usman Latif, pemilik semangka |
Usman Latif, pemilik semangka terberat merasa sangat kagum, ini merupakan pertama kalinya panenan semangka terberat dengan mencapai 23,02 kilogram.
"Saya berharap dimusim seperti ini petani di Desa Pekacangan hasil panennya terus meningkat, " Kata Usaman, Sabtu siang, 12/10/2019.
"Hasil penan semangka Desa Pekacangan ini biasanya dipasarkan sampai ke Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap hingga Jakarta, " ucapnya.
Polsek Pituruh saat sambang ke petani |
Bersama dengan crew Pituruh News, anggota Polsek Pituruh Sukarman juga melaksanakan sambang masyarakat.
"Kami babhinkamtibmas Polsek Pituruh, melihat warga desa Pekacangan sedang memanen semangka sangat optimis dengan harapan semua warga desa Pekacangan kedepan agar lebih proaktif ikut menanaman semangka, " pungkasnya.
Penulis : Purnomo Gujiih
Editor : Luthfi