Notification

×

Iklan


Berujung Fatal, Hanya Karena Meninggalkan Dapur Dalam Kondisi Api Menyala Saat Masak

Kamis, 19 September 2019 | 19:29 WIB Last Updated 2019-09-19T13:04:19Z
SOMOGEDE, (pituruhnews.com) - Nasib naas menimpa rumah Kuwat (53th) warga Dusun Trukan Kidul Rt.03/Rw.06 Desa Somogede, Pituruh, pada Kamis, 19/09/2019 pukul 08.30 telah terjadi kebakaran.

Kebakaran ini satu buah almari yang berisi perabotan rumah tangga hampir ludes terbakar, hingga menyebabkan genting atap rumah ambrol serta banyak genting yang pecah. Kerugian kebakaran diperkirakan mencapai kurang lebih 9 juta.
personil polsek Pituruh meninjau lokasi kejadian
Menurut keterangan Bungedi, perangkat desa Somogede kejadian bermula saat Sarinem ibu dari Kuwat sedang memasak dengan tungku menggunakan kayu bakar yang kebetulan di sebelahnya terdapat tumpukan serabut kelapa kering, kemudian ditinggal menyapu halaman belakang rumah.

Pada saat kembali ketungku tersebut, sudah terjadi kebakaran didapurnya, setelah beberapa saat api membumbung tinggi dan membakar dapur rumah beserta isinya.

Kapolsek Pituruh Iptu Sapto Hadi, S.Pd, S.H.M.H pada saat ditemui oleh crew pituruhnews.com, membenarkan mendapat informasi bahwa di Desa Somogede telah terjadi kebakaran dan langsung menugaskan personilnya untuk meninjau lokasi kejadian, dan  pada pukul 10.00 WIB sampai dilokasi kebakaran api sudah berhasil dipadamkan.
atap rumah ludes terbakar
Kapolsek menambahkan bahwa dimusim kemarau ini warga diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan sarana untuk memasak dengan kayu bakar.

Pada saat memasak harus ditunggu dan dijauhkan dari stok kayu bakar dengan tungku, karena bisa terbakar dan melalap barang yang mudah terbakar.

"Saya menghimbau bagi warga masyarakat jangan membakar sampah atau daun kering yang berada di sekitar hutan, karena mayoritas wilayah Pituruh yaitu pengunungan dan ada beberapa hutan, " Kata Kapolsek.

"Dan jangan membuang puntung rokok kretek yang belum yakin sudah tidak menyala, karena kalau sudah terbakar akan meluar dan sulit untuk dipadamkan, hal itu terpantau dari satelit milik BPBN dan akan membuat kabut asap yang menyesakkan nafas kita, " imbuhnya.

"Api berhasil dipadamkan kurang lebih satu jam, berkat bantuan dari warga sekitar dengan cara menyiramkan air menggunakan ember, " pungkasnya. (lt)
×
Berita Terbaru Update