DLISENWETAN, (pituruhnews.com) - Pria berinisial EW (37 th) warga Desa Dlisenwetan Rt 02 Rw 01, Kecamatan Pituruh nekad mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat tangan kiri menggunakan pisau dapur, kemudian menggantung diri dengan seutas tali tambang berukuran panjang 70 centimeter.
Kejadian pada Kamis, 01/08/2019 sekitar pukul 10.30 WIB, menurut keterangan saksi Tugiyah (55 th) warga Desa Dlisenwetan Rt.02 Rw.01 Kecamatan Pituruh, melihat EW tergantung dengan seutas tali tambang dikamar mandi, melihat kejadian itu Tugiyah langsung meminta tolong kepada tetangga sekitar, lalu Senen (57 th) dan Imam Taufik (51 th) yang datang kelokasi kejadian langsung menurunkan Korban dan memotong tali tambang dengan gunting yang dilakukan oleh Tugiyah.
Setelah diturunkan, korban dibawa keluar rumah dan kedapatan bekas sayatan di tangan kiri EW, di duga sebelum menggantungkan diri si korban sempat menyayat pergelangan tangan kirinya menggunakan sembilah pisau dapur hingga urat nadinya terputus.
Ketua RT Dlisenwetan Anto mengatakan, EW bergaul dengan lingkungan cukup baik, korban ini bekerja ditetangga membantu membuat alat kesenian rebana di desa Dlisenwetan.
Luka Sayatan Pisau |
Melihat kejadian itu, warga membawa korban ke Puskesmas Pituruh untuk dilakukan penanganan Medis.
Menurut keterangan dari dr. Betty, setelah melakukan pemeriksaan terdapat luka sayatan pisau dapur tangan sebelah kiri sedalam kurang lebih 5 centimeter dengan panjang 9 centimeter.
Sedangkan bekas jeratan tali dileher sepanjang kurang lebih 34 centimeter dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiyaan.
Pada saat olah tempat kejadian perkara, korban mengeluarkan air mani dan kotoran lewat dubur. " imbuhnya.
Barang bukti |
"Korban sudah seminggu ini emang tidak bekerja, meninggalkan seorang anak yang berada di Lampung, dan istri sudah bercerai, " katanya.
Kapolsek Pituruh Iptu. Sapto Hadi, Spd. SH. MH menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Puskesmas Pituruh karena tidak ada unsur penganiayaan, akhirnya jenazah dibawa pulang untuk dilakukan pemakaman.
"Sementara itu menurut keterangan keluarga korban mempunyai riwayat sakit jiwa dan selama ini masih berobat jalan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah, tidak akan mencari penyebab kematian korban lewat jalur hukum dan tidak menuntut otopsi. " pungkasnya. (pr-lt)