PEPE, (pituruhnews.com) - Warga desa Pepe berduyun-duyun terjun ke pintu pembuangan air di desa Pepe, untuk mengikuti tradisi "Gubyeg Iwak" (cari ikan bersama-sama) di perairan antara Wonosari (Kemiri) yang menghubungkan beberapa desa seperti desa Prigelan, Pituruh,Tunjungtejo dan Pepe.
Tradisi ini sudah turun temurun digelar setiap musim panen tiba, biasanya warga sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini, kenapa ? Karena ini menjadikan tali persaudaraan antar warga khususnya desa Pepe.
Antusias warga pada saat gubyeg |
"Gubyeg ini sedikit ada kendala pada saat pembukaan pintu air, pintu air tersebut lama tidak dibuka, dan pada saat akan membuka membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih satu jam, karena pintu air sudah agak berkarat, " ujarnya
Tidak hanya warga desa Pepe saja yang ikut gubyeg ini, ada 2 desa yang ikut memanen ikan yang ada di sungai ini yaitu desa Sekartejo dan Tunjungtejo. Hasil penangkapan ini warga mendapatkan ikan seperti gabus, melem, tawes dan nila.
warga menangkap ikan |
Kepala Desa Pepe Ngadino mengungkapkan, gubyeg mempunyai arti mencari ikan secara bersama-sama semua warga desa terjun ke sungai.
Gubyeg ini merupakan tradisi yang sudah berjalan dari dahulu, biasanya digelar menjelang panen maupun sesudah panen. Peserta yang ikut tidak hanya satu desa, kurang lebih ada 3 sampai 4 desa yang ikut gubyeg ini.
Tujuan lain acara ini membuang air yang ada di lingkup sungai, supaya tanaman padi tidak terendam air secara berkelanjutan menjelang musim panen, melihat hal terserbut warga memanfaatkan untuk berduyun-duyun mencari ikan. Yang biasanya sudah dinanti-nanti oleh warga sekitar, " ucapnya Selasa, 09/07/2019 siang.
Menangakap dengan jaring |
Berharap pintu air yang ada disini bisa diperbaiki, supaya aliran air bisa terkontrol dan masyarakat bisa terus melestarikan tradisi ini dengan secara bekelanjutan, " pungkasnya.