Proses Pembuatan Lanting 88
PITURUH, (pituruhnews.com) Jelang lebaran, produksi lanting 88 dari singkong di Pituruh, Purworejo kebanjiran pesanan. Karena kewalahan, produksi pun sampai menolak pelanggan. Sebab karena keterbatasan bahan bakunnya.
Berbagai makanan seperti kue dan aneka camilan akan disajikan dalam Hari Raya Idul Fitri yang akan segera datang. Salah Satu makanan yang tak ketinggalan dan menjadi pendamping sajian makanan lain adalah lanting 88 khas Pituruh.
Karena menjadi makanan khas dan favorit di kalangan warga Pituruh. makanan ringan lanting khas Pituruh ini sudah merambah ke daerah lainnya seperti Kebumen, Yogyakarta, Jambi, bahkan sudah ke luar negeri seperti Malaysia.
Foto Lanting 88 Sesudah dijemur
Pada saat ditemui pituruhnews.com, Kamis (07/06) Pemilik Produksi Lanting 88, Wage (60) warga RT 03/ RW 04 Dukuh Kulon, Desa Pituruh, Kecamatan Pituruh. mengatakan
bahwa selama bulan Ramadan terlebih ketika mendekati Hari Raya Idul
Fitri Produk Lanting miliknya kebanjiran pesanan dari Pasar Pituruh,
yang setiap menjelang lebaran selalu meningkat 100 persen pesanan.
Lanting 88 ini sudah memproduksi kurang lebih 40 tahun yang turun
termurun dari orang tua, dan sekarang sudah generasi ke tiga.
"Untuk harga termasuk cukup terjangkau, dihari biasa dengan harga Rp. 20.000 , per kg, Namun Beda menjelang lebaran naik menjadi Rp. 25.000, per kg, dan untung bungkusan 5 kilo di harga Rp. 125.000, per lima kg. harga ini naik dikarenakan keterbatasan bahan bakunya. bahan baku ini biasanya menghabiskan 1 kuintal di hari biasa, namun menjelang lebaran naik 100 persen menjadi 2 kuintal setiap harinya. namun masalah harga dipasar produksi tidak tahu harganya. itur terserah mereka mau menjual berapa"
proses penumubukan bahan baku
Menjalang Lebaran Produksi ini tidak melayani penjual eceran dikarena harga pasar yang semakin melambung tinggi dengan keterbatasan bahan baku hanya memproduksi untuk untuk di jual dipasar. dan stok dirumah untuk para pemudik yang sudah setiap tahunnya membeli lanting 88 khas pak Wage Dukuh yang sudah terkenal di wilayah Pituruh.
Wage, dengan dibantu keluarga biasanya dalam membuat dan mengolah lanting ini dari subuh sampai menjelang magrib, dikarenakan prosesnya yang cukup lama.
Penggilingan Singkong
Pembuatan ini lanting ini masih dengan proses tradisional menggunakan lesung untuk penumbukkan singkongnya, pada saat singkong baru di rebus. setelah melalui penumbukan dilakukan penggilingan dengan alat yang masih tradisional juga.
Bahan baku pembuatan lanting ini Wage mendapatkan dari
daerah Wonosobo yang sudah menjadi langgan setiap harinya menyetor sekital 2
sampai 5 kuintal.
Dengan
proses pembuatan lanting dengan membentuk angka 8, dan dilakukan penjemuran
dengan alas daun kelapa kering di maksud supaya tidak menempel dan membekas di
lanting. terakhir proses goreng dan pembungkusan.
Proses pembungkusan lanting 88
Sementara
itu, Agus (28) anak dari pemilik produksi lanting 88 menjelaskan masalah harga
naik turun itu tergantung permainan penjual di pasaran, dari pemproduksi ini tidak
bisa mematok harga yang dijual di pasaran. namanya mencari rejeki dalam berdagang juga
mengambil untung, supaya sama sama berjalan usaha berdagangnya. Tuturnya (Luthfi)